Simbol PKB Kini Ada Lebahnya, Begini Penjelasan Cak Imin

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 21 Agustus 2019 | 21:44 WIB
Simbol PKB Kini Ada Lebahnya, Begini Penjelasan Cak Imin
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dalam penutupan Muktamar PKB VI, Rabu (21/8/2019) malam, Nusa Dua Bali. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menambahkan lebah sebagai simbol atau logo dari PKB sesuai dengan surah An-Nahl Ayat 68 Alquran, yang dijelaskan dalam sambutannya di hadapan Wakil Presiden terpilih Maruf Amin dan juga ribuan peserta Muktamar PKB VI, Rabu (21/8/2019) malam.

"Nah kenapa lebah, karena kita punya komitmen untuk tidak pernah hinggap di tempat-tempat yang tidak baik, tidak pernah makan kecuali makan makanan yang baik dan tidak akan pernah produksi kecuali berproduksi hal-hal yang baik dan bermanfaat untuk rakyat masyarakat dan bangsa," kata Muhaimin di Nusa Dua, Bali.

Muhaimin mengatakan, rumah lebah memiliki manfaat dan berkah bagi seluruh umat manusia. Di balik sosok lebah ini juga adanya kekuatan yang tidak perlu diperlihatkan tetapi dapat mengejutkan.

"Yang benar, sejak dari Bali ini kelihatan hasilnya menggetarkan dunia, dan ini juga menunjukkan satu komitmen bahwa berjamaahlah, bahwa bergerombolan, bahwa berorganisasilah dalam satu kesatuan dan kebersamaan. Jangan bercerai berai kalau ada yang melepas satu biasanya tidak lama kemudian mati karena meninggalkan barisan," katanya saat mengisi sambutan dalam agenda penutupan Muktamar.

Baca Juga: Muktamar VI PKB, Ma'ruf Amin Ingat saat Jadi Ketua Dewan Syuro Pertama

Ia juga menambahkan, di dalam lebah ada pemimpin yang biasanya disebut Ratu Lebah, untuk itu Muhaimin menyebutkan yang dapat disebut Ratu Lebah ialah organisasi perempuan bangsa sebagai ratu lebah secara internal.

Namun, menurutnya, jika lebih internal lagi, ratu lebahnya adalah Kiai Maaruf Amin. Hal ini dikarenakan sosok Maruf Amin memiliki pengalaman yang panjang hingga reformasi mencetuskan dan merintis partai ini.

"Kalau lebih internal lagi, ratu lebahnya adalah Kiai Maruf Amin, karena beliau punya pengalaman panjang, sejak merintis, ada cerita luar biasa, dalam setiap era Nadhatul Ulama. Jadi begitu reformasi beliau yang pertama mencetuskan dan merintis partai ini," jelas Muhaimin.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI