Wiranto mengakui, karhutla merupakan tugas berat bagi pemerintah saat ini karena apabila asap dari karhutla sudah masuk ke negara-negara lain, dunia internasional lantas akan menyorotinya.
Sementara itu, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga sudah bersiaga untuk membantu masyarakat yang terganggu akibat asap dari karhutla.
Kemenkes telah menyiapkan pos-pos kesehatan termasuk pusat kesehatan yang sedianya bisa digunakan masyarakat untuk mengecek kesehatannya ataupun untuk berobat.
"Tadi ada 16 posko dan 35 shelter di wilayah rawan kebakaran hutan, untuk apa? Untuk menampung masyarakat yang terganggu kesehatannya ditampung di situ," kata dia.
Baca Juga: Wiranto: Tradisi Warga Buka Lahan Sebabkan Kebakaran Hutan