Usai Dibajak di Laut Aru, 20 ABK Kapal Mina Sejati Hilang

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 21 Agustus 2019 | 08:16 WIB
Usai Dibajak di Laut Aru, 20 ABK Kapal Mina Sejati Hilang
Ilustrasi kapal di tengah lautan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelola KM Mina Sejati, Rinto mengakui sampai saat ini nasib 20 anak buah kapal belum diketahui nasibnya pasca-aksi pembajakan yang diduga dilakukan oleh tiga ABK lainnya pada tanggal 16 Agustus 2019.

"Kejadian pembajakan kapal nelayan penangkap cumi ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 2019 lalu dan tanggal 17 Agustus pagi baru terima informasi dari laut oleh kapten kapal bahwa KM Mina Sejati dibajak dan dibawa lari orang ke arah barat," kata Rinto yang dihubungi dari Ambon, Rabu (21/8).

Menurut dia, nahkoda KM Mina Sejati bernama Awi memang selamat dari pembantaian karena awalnya mendengar ada ribut-ribut di ruang ABK di palka bawah, dan setelah dicek ternyata ada ABK yang sementara digorok.

"Saya bingung mau hubungi siapa, lalu tiba-tiba ada telepon masuk dari nomor asing yang mengaku dari laut dan menjelaskan KM Mina Sejati dibajak dan dibawa lari orang, sedangkan nahkoda Awi dan beberapa orang selamat setelah lompat ke laut," jelas Rinto.

Baca Juga: KM Mina Sejati Dibajak di Laut Aru, Begini Langkah TNI AL

Ternyata yang menghubungi Rinto adalah Along yang merupakan nahkoda KM Gemilang Samudra yang sementara memonitor serta mengikuti gerak KM Mina Sejati dari jarak tertentu dan monitor minta petugas bisa kejar.

"Saya koordinasi dengan Polres dan PSDKP Tual dan Perikanan Dobo untu mengecek kebenarannya," ujar Rinto.

Ternyata PSDKP Tual kontak balik dan tanyakan masalahnya, lalu Along selaku kapten KM Gemilang Samudra kirim pesan SMS dari laut meminta masalah ini dilaporkan kepada polisi, sementara dia ikuti terus kapal Mina Sejati.

"Posisi KM Mina Sejati sekitar 100 mil laut dari Kota Dobo dan ombak kuat sehingga dikoordinasi dengan Tual karena arahnya lebih dekat ke sana, kemudian koordinasi dengan Basarnas sebab Kapal Hiu Macan milik PSDKP Tual lagi doking di Bitung," beber Rinto.

Basarnas koordinasi dengan TNI AL tetapi yang harus lakukan penyergapan adalah KRI milik TNI AL.

Baca Juga: Kapal Perang Kejar Pembajak Kapal Nelayan KM Mina Sejati di Maluku

Rinto mengaku selama ini antara sesama ABK tidak ada masalah apa pun dan mereka biasa bercanda. Namun pada tanggal 16 Agustus 2019 usai memancing ikan dan cumi jelang subuh, maka ABK harus istirahat atau tidur.

REKOMENDASI

TERKINI