Mahasiswa Papua di Jakarta Naik Angkot Semua Tutup Idung dan 4 Berita Lain

Rabu, 21 Agustus 2019 | 07:30 WIB
Mahasiswa Papua di Jakarta Naik Angkot Semua Tutup Idung dan 4 Berita Lain
Albert Mungguar dan beberapa mahasiswa Papua di asrama Yahukimo Papua di Jalan Batuampar, Keramat Jati, Jakarta Timur. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Papua berharap pemerintah Indonesia dapat menjamin kebebasan berpendapat para mahasiswa asli daerah.

Sementara itu, mejelis hakim Pengadilan Negeri Padang telah menjatuhkan vonis kepada Evita dan Bustami yang telah menjual sate babi tanpa mencantumkan label dagangan. Berikut 5 berita populer yang dihimpun Suara.com pada Selasa (20/8/2019).

1. Kisah Mahasiswa Papua di Jakarta: Kami Naik Angkot, Orang Tutup Hidung

Albert Mungguar (tengah) mahasiswa Papua di Asrama Yahukimo Papua di Jaktim. (Suara.com/Yasir).
Albert Mungguar (tengah) mahasiswa Papua di Asrama Yahukimo Papua di Jaktim. (Suara.com/Yasir).

Albert Mungguar berharap pemerintah Indonesia dapat menjamin kebebasan berpendapat mahasiswa Papua. Menurutnya, sebagai negara demokrasi sudah semestinya negara menjamin kebebasan tersebut.

Baca Juga: Kapolri Rapat dengan Wiranto, Jumlah Pasukan Keamanan di Papua Ditambah

Peristiwa penangkapan dan dugaan tindak diskriminatif serta rasial yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur membuat Albert merasa ikut tersakiti. Dia meminta tidak ada lagi hal serupa yang terjadi terhadap mahasiswa Papua lainnya.

Baca selengkapnya

2. Gegara Pendemo 22 Mei Minta Air, Tari Kini Harus Nafkahi Suami di Penjara

Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Sejumlah massa Aksi 22 Mei terlibat kericuhan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/209). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.

Tari, istri salah satu karyawan Gedung Sarinah yang ditangkap saat kerusuhan 22 Mei harus berjuang menghidupi dua putrinya ketika sang suami mendekam di rumah tahanan Polda Metro Jaya. Tari bahkan tak jarang sampai harus meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tari menuturkan meski suaminya mendekam di penjara selama kurang lebih sejak tiga bulan lalu atas tuduhan turut membantu para pendemo 22 Mei, namun kekinian dirinya tetap menerima gaji tiap bulan dari tempat sang suami bekerja.

Baca Juga: Mahasiswa Asal Papua di Malang: Kami Aman Nyaman

Baca selengkapnya

3. Jual Sate Babi Tanpa Label, Evita dan Bustami Dijebloskan ke Penjara

Ilustrasi sate babi.
Ilustrasi sate babi.

Mejelis hakim Pengadilan Negeri Padang telah menjatuhkan vonis kepada Evita dan Bustami yang telah menjual sate babi tanpa mencantumkan label dagangannya di Padang.

"Menyatakan terdakwa bersalah dan menjatuhkan hukuman untuk terdakwa Evita selama tiga tahun, dan terdakwa Bustami selama dua tahun sepuluh bulan," kata majelis hakim yang diketuai Agus Komarudin, dalam amar putusan.

Baca selengkapnya

4. Salib Dihina, Begini Komentar Ahok

Basuki Tjahaja Purnama. [Beritajatim]
Basuki Tjahaja Purnama. [Beritajatim]

Mantan narapidana kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atau BTP, ikut mengomentari perihal kasus dugaan penghinaan terhadap salib yang kekinian tengah ramai diperbincangkan.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menilai, bagi siapa pun yang tak paham salib dari segi teologis adalah korban ideologi keliru.

Baca selengkapnya

5. Ustaz Somad Dipolisikan karena Bicara Salib, JK: Hormati Satu Sama Lain

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Suara.com/Ria Rizki)
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Suara.com/Ria Rizki)

Ustaz Abdul Somad dilaporkan ke polisi terkait dengan video dakwahnya tentang salib yang viral di media sosial. Ceramah Ustaz Somad diduga mengandung penistaan agama.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berpesan kepada seluruh pemuka agama untuk menghormati agama lain dalam setiap dakwahnya.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI