Veronica Koeman: Dosa Indonesia pada Papua adalah Rasisme

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:05 WIB
Veronica Koeman: Dosa Indonesia pada Papua adalah Rasisme
Veronica Koman.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun, bukannya menggali akar rasisme di dinas kepolisian, Polri malah berniat membatasi akses informasi dengan menggeruduk sejumlah akun medsos yang dinilai menyebarkan "hoaks" terkait insiden di Surabaya. Selama ini aparat keamanan merupakan satu-satunya sumber informasi di Papua.

Polda Jawa Timur sendiri membantah ada anggotanya yang bersikap rasis terhadap mahasiswa Papua. Namun, tindak rasisme bukan pula kali pertama dituduhkan pada aparat keamanan.

Awal tahun ini seorang polisi kedapatan menganiaya seorang tersangka di Papua, antara lain dengan menggunakan ular.

"Dosa Indonesia ke Papua itu adalah rasisme. Dan ini sudah diidentifikasi sebagai salah satu akar konflik. Jadi sudah saatnya Jakarta dan Papua duduk bersama secara sejajar", kata Koman lagi.

Baca Juga: Mama Papua: Anak Kami Memperjuangkan Kemerdekaan, Kenapa Dibilang Monyet?

Menurutnya, Indonesia tidak lagi memiliki banyak pilihan terkait nasib Papua. Insiden rasialis di Surabaya dan Malang dianggap melukai martabat bangsa Papua dan sebabnya memperkuat narasi separatisme yang kini ikut disuarakan dalam aksi demonstrasi.

"Tuntutan mereka kemerdekaan. Tidak ada yang lain. Benar. Hanya merdeka. 'Karena kami monyet maka biarkan kami tentukan nasib sendiri' begitu yang saya lihat dari hasil pantauan saya," katanya.

Dia mengkhawatirkan, amarah warga bisa menjelma menjadi konflik horizontal yang lebih besar lagi.

"Di Manokwari sudah ada yel-yel 'usir-usir pendatang sekarang juga,' jadi seperti dendam begitu."

Baca Juga: Polisi Klaim Kantongi 5 Akun Penyebar Hoaks Pemicu Kerusuhan Papua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI