25 Fasilitas Publik Rusak Terkait Rusuh di Manokwari dan Sorong

Selasa, 20 Agustus 2019 | 14:48 WIB
25 Fasilitas Publik Rusak Terkait Rusuh di Manokwari dan Sorong
Kondisi gedung Majelis Rakyat Papua yang terbakar pascakerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). [ANTARA FOTO/Tomi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 25 unit fasilitas publik dilaporkan rusak akibat aksi kerusuhan yang berawal dari aksi unjuk rasa besar-besaran di Sorong dan Manokwari, Papua Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo merinci data sementara kerusakan bangunan fasilitas publik, yakni 10 bangunan di Sorong dan 15 fasilitas publik di Manokwari.

"Untuk sementara di Sorong ada kurang lebih sekitar hampir 15 fasilitas publik yang mengalami kerusakan. Di kota Manokwari sendiri sekitar 10 fasilitas publik yang mengalami kerusakan dan ini masih didatakan," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (20/8/2019).

Kekinian, aparat kepolisian tengah melakukan pembersihan akibat kerusakan tersebut. Akibat aksi unjuk rasa tersebut, pohon-pohon di Manokwari tumbang.

Baca Juga: Kisah Mahasiswa Papua di Jakarta: Kami Naik Angkot, Orang Tutup Hidung

"Tugasnya aparat Polri dan Pemda hari ini juga melaksanakan pembersihan pohon-pohon yang tumbang khususnya di Kota Manokwari, kemudian sisa pembakaran ban dibersihkan hari ini, sehingga diharapkan hari ini seluruh aktivitas masyarakat betul-betul bisa berjalan dengan normal," kata dia.

Lebih lanjut, Dedi menyampaikan jika tidak ada korban jiwa akibat insiden unjuk rasa di Manokwari. Terkait kerugian materiil, nantinya pihak Pemerintah Daerah akan memberikan bantuan.

"Kejadian kemarin sangat cepat diantisipasi. Kurang dari 1x24 jam permasalahan diselesaikan dengan baik dan tidak ada korban walaupun ada kerugian materiil. Nanti dari Pemda akan memberikan bantuan segera memulihkan aktifitas dan properti," kata dia.

Diketahui, kerusuhan sempat terjadi di Manokwari pada Senin (19/8) kemarin. Kerusuhan tersebut diduga merupakan buntut dari penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Massa yang berasal dari sejumlah elemen melakukan aksi menyikapi adanya tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang ditangkap di Surabaya.

Dari aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan. Massa pun dilaporkan melakukan pembakaran terhadap kantor DPRD Papua Barat. Dilaporkan kerusuhan pun menjalar ke wilayah lain termasuk Jayapura dan Sorong. Bahkan, massa dilaporkan membakar Lembaga Pemasyarakaan di Sorong dan perusakan di Bandara.

Baca Juga: Jokowi: Saya Tahu Mace Pace di Papua dan Papua Barat Tersinggung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI