Tak Terima Disebut Monyet, Mahasiswa Papua Bakal Aksi di Depan Istana

Selasa, 20 Agustus 2019 | 12:50 WIB
Tak Terima Disebut Monyet, Mahasiswa Papua Bakal Aksi di Depan Istana
Albert Mungguar dan beberapa mahasiswa Papua di asrama Yahukimo Papua di Jalan Batuampar, Keramat Jati, Jakarta Timur. (Suara.com/M. Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah mahasiswa Papua di Jakarta bakal menggelar aksi solidaritas di depan Istana Merdeka Jakarta. Aksi tersebut akan digelar sebagai respons dugaan tindak diskriminatif dan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Albert Mungguar salah satu mahasiswa yang menetap di asrama Yahukimo Papua, Jalan Batuampar, Keramat Jati, Jakarta Timur mengatakan aksi tersebut dilakukan semata-mata sebagai bentuk solidaritas sesama mahasiswa Papua.

Sebagai orang Papua, Albert mengaku tidak terima atas adanya tindak diskriminatif dan rasial yang dialami oleh saudaranya.

"Kami akan lakukan aksi, karena ini bentuk solidaritas. Karena kami disebut monyet, kami sebagai manusia kami tidak terima itu, dan kami akan melakukan aksi," kata Albert saat ditemui di asrama Yahukimo Papua, Jalan Batuampar, Keramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (20/8/2019).

Baca Juga: Lenis Kogoya Jelaskan Strategi Khusus untuk Tangani Masalah Papua ke Jokowi

Anggota Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Gideon M. Adii menambahkan, rencana aksi solidaritas itu akan digelar di depan Istana Merdeka dalam waktu dekat.

Tetapi Gideon belum belum menyebut kapan akasi akan dilakukan, sebab mereka masih melakukan koordinasi dengan teman-teman mahasiswa Papua lainnya.

"Kalau peserta aksi mungkin lebih dari 30," kata Gideon.

Aksi ujuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). (STR / AFP)
Aksi ujuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8). (STR / AFP)

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan sempat terjadi di Manokwari dan Sorong, Papua Barat pada Senin (19/8) kemarin.

Kerusuhan tersebut diduga merupakan buntut dari penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Massa yang berasal dari sejumlah elemen melakukan aksi menyikapi adanya tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua yang ditangkap di Surabaya.

Baca Juga: Mahasiswa dan Pelajar Papua di Yogya Bakal Demo, Sultan: Sudah Terlambat

Dari aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan. Massa pun dilaporkan melakukan pembakaran terhadap kantor DPRD Papua Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI