Fraksi Golkar DPRD Jakarta Soroti Soal Polusi Udara dan Air Tercemar

Selasa, 20 Agustus 2019 | 10:30 WIB
Fraksi Golkar DPRD Jakarta Soroti Soal Polusi Udara dan Air Tercemar
Ilustrasi Rapat Paripurna DPRD Jakarta. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fraksi Partai Golkar di DPRD Jakarta menyampaikan tanggapan atas perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD Perubahan) DKI Jakarta tahun 2020. Partai berlambang pohon beringin itu meminta Pemprov untuk mencari sumber valid polusi udara di Jakarta.

Polusi udara kerap kali menjadi sorotan publik karena berdasarkan aplikasi AirVisual, Jakarta kerap mendapat peringkat kualitas udara terburuk di antara seluruh ibu kota di dunia. Fraksi Golkar menanyakan tindakan serius dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta untuk menangani hal tersebut.

"Jakarta menempati polusi udara terburuk urutan ketiga paling berpolusi di dunia. Untuk itu sampai sejauh mana Pemprov DKI Jakarta dapat mengatasi hal tersebut,” ujar Bendahara Fraksi Golkar DPRD DKI, Tandanan Daulay saat membacakan padangan Fraksi di Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).

Daulay menuturkan, sebelum melakukan penanganan terkait polusi udara Jakarta diperlukan data yang valid soal kualitas udara Jakarta. Karena itu, ia meminta Dinas LH untuk mencari data tersebut.

Baca Juga: Demokrat Ingin Gabung Koalisi Jokowi, Golkar: Makin Banyak Makin Baik

“Maka Perlu data-data untuk mengukur kualitas udara dan kualitas air di wilayah DKI Jakarta. Fraksi Golkar meminta Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencari data yang valid yang disinyalir menjadi penyebab polusi udara di Jakarta,” kata Daulay.

Terkait data tersebut, Daulay menyebut beberapa hal yang perlu dirinci Dinas LH seperti persentase emisi gas buang dari kendaraan umum dan kendaraan pribadi, limbah B3, berapa banyak sampah limbah rumah tangga, dan limbah sanitasi. Berbagai unsur itu dianggap sebagai polusi udara di Jakarta.

"Fraksi Partai Golkar mengharapkan Dinas Lingkungan Hidup memberi data yang valid penyebab kualitas udara dan air menjadi tercemar," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI