Suara.com - Lalu lintas jalanan Manokwari tersendat dengan aksi demonstrasi mahasiswa Papua yang memajang poster 'Keluarkan Monyet dari NKRI' pada Senin pagi.
Sementara itu, video bocah pemulung yang dikabarkan meninggal terbukti palsu alias hoaks. Berikut 5 berita terpopuler SUARA.com pada Senin (19/8/2019).
1. Lawan Rasisme, Warga Papua Aksi Bawa Poster 'Keluarkan Monyet dari NKRI'
Sejumlah mahasiswa Papua memblokade jalanan Manokwari, Papua Barat pada Senin (19/8/2019) pagi.
Baca Juga: Kominfo Sempat Persulit Akses Internet di Papua
Dari video yang dibagikan akun Facebook Meno Salminus Wangbe-Magai, mulanya massa melakukan konvoi ke gedung gubernur. Tampak sebagian dari demonstran membawa poster bertuliskan Keluarkan 'Monyet' dari NKRI.
2. Provokasi, Warga Pasang Spanduk NKRI Harga Mati di Asrama Papua Semarang
Sejumlah oknum yang berasal dari warga, aparat kepolisian dari Polsek Candi serta anggota TNI mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Semarang pada Minggu (18/8/2019) pagi.
Mereka melakukan provokasi melalui pemasangan spanduk di Asrama Mahasiswa Papua Tegal Wareng yang berlokasi di kelurahan Candi, Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Kerusuhan Papua, Polri Beberkan Kondisi Terkini di Jayapura
3. Din Syamsuddin: Jangan Kasih Ruang NKRI Bersyariah, Ini NKRI Pancasila
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menolak istilah Negara Kesatuan Republik Indonesia atua NKRI bersyariah. Sebab tidak sesuai dengan ideologi Bangsa Indonesia.
Ia mengatakan Pancasila sangat menghormati dan mementingkan agama.
4. Hoaks Video Bocah Pemulung Meninggal Gara-gara Kelaparan
Jagat media sosial pada Minggu (18/8/2019) dihebohkan dengan video bocah pemulung yang dikabarkan meninggal.
Awalnya, video bocah tersebut dibagikan oleh akun Twitter @mars****ma dan seketika mengundang simpati dari warganet.
5. Wiranto Minta Masyarakat Tak Terpancing Hoaks Soal Kerusuhan di Manokwari
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (MenkoPolhukam), Wiranto, menyebut ada oknum yang sengaja menyebarkan berita bohong atau hoaks saat kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Tujuannya oknu, tersebut adalah untuk memperkeruh suasana.
Wiranto meminta agar masyarakat tidak terpancing oleh hoaks yang disebarkan itu.
Hal tersebut dikatakan Wiranto usai melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan perwakilan Polri-TNI.