Suara.com - Akibat tindakan rasial dan intimidasi yang dilakukan ormas terhadap penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Kota Surabaya, Malang dan Semarang, beberapa waktu lalu menyulut ribuan massa rakyat provinsi tersebut memadati jalan-jalan utama di Kota Jayapura dalam aksi protes besar-besaran sejak Senin (19/8/2019) pagi.
Ribuan rakyat Papua yang memadati jalan-jalan utama di Kota Jayapura melakukan aksi menuju ke kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Dok II Kota Jayapura.
Mereka ada yang menempuh jarak hingga 20 kilometer untuk sampai tempat tujuan, ada yang berjalan kaki hingga menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Aksi yang sempat melumpuhkan aktivitas warga di Kota Jayapura ini ternyata tidak membuat warga pendatang ketakutan. Hal tersebut dikemukakan salah satu warga pendatang, Nobertus Frans Taran.
Baca Juga: Selain Ancam Lumpuhkan Sentani, Ormas di Jayapura Kutuk Aksi Rasisme FPI
Dia mengemukakan, aksi yang dilakukan warga Papua itu merupakan hal yang wajar sebagai sikap solidaritas terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya dan Semarang. Pun juga bentuk kekecewaan dan kemarahan terhadap pihak yang melakukan persekusi, rasisme, intimidasi, dan diskriminasi.
"Wajar kalau Orang Papua marah dan kecewa karena saudara mereka diperlakukan seperti itu," kata Nobertus Taran kepada Jubi.co.id-jaringan Suara.com pada Senin (19/8/2019).
Menurutnya, jika warga dari daerah lain diperlakukan seperti itu, tentu masyarakat dari provinsi yang sama akan melakukan hal serupa.
"Kalau ada masyarakat kita dibegitukan, pasti kita juga tidak terima. Kita pasti kecewa dan marah," ujar pria asal Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan tersebut.
"Demo hari ini di Kota Jayapura wajar, selama itu tidak terjadi aksi-aksi yang melanggar hukum atau merugikan orang lain," ucapnya.
Baca Juga: Halau Napi Kabur saat Kerusuhan, Petugas Lapas Sorong Luka-luka
Sementara itu, seorang anggota DPRD Kota Jayapura Otniel Deda mengaku ikut turun ke jalan karena merasakan yang dirasa masyarakat Papua. Otniel sendiri ikut bergabung bersama massa aksi di Taman Imbi, Kota Jayapura.
“Saya orang asli Papua yang duduk di DPRD Kota Jayapura karena dipilih oleh rakyat, hari ini saya bersama-sama dengan rakyat,” katanya.