Suara.com - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Sorong, Papua Barat diinformasikan terbakar dan warga binaan berlomba-lomba untuk kabur pada Senin (19/8/2019). Satu penjaga lapas dikabarkan terluka.
Lapas yang dimaksud ialah Lapas Klas II B Sorong di Jalan F Kaisepo KM 10, Klawuyuk, Sawagumu, Kec Sorong, Kota Sorong, Papua.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto mengatakan bahwa di dalam lapas itu terjadi kerusuhan setelah mendapatkan provokasi dari pendemo yang berada di luar lapas.
Selain terbakar, banyak warga binaan yang mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri. Saat itu, satu petugas dikabarkan terluka.
Baca Juga: Pasca Asrama Dikepung, Ini Janji Khofifah ke Mahasiswa Papua
"Ada satu orang petugas yang terluka oleh napi karena menghalangi napi yang memaksa keluar lapas," kata Ade kepada Suara.com, Senin (19/8/2019).
Ade kemudian menerangkan bahwa dari 552 warga binaan, belum terhitung berapa orang yang berhasil lolos melarikan diri. Selebihnya ada juga warga binaan yang memilih untuk tetap berada di dalam lapas.
Dirinya menjelaskan bahwa kondisi lapas menjadi tidak kondusif setelah adanya provokasi dari pendemo. Mereka melemparkan batu ke arah lapas sehingga memantik emosi dari penghuni lapas.
"Mereka (pendemo) melempari gedung lapas sehingga memprovokasi penghuni lapas," kata dia.
Diketahui, terjadi aksi kekerusuhan di beberapa tempat di Papua, hari ini. Awalnya warga Papua dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa memprotes adanya aksi penangkapan dan tindakan rasisme kepada mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Kerusuhan Papua, Lenis Kagoya: Kepala Suku Tak Pernah Ajak Warga Berperang
Namun, aksi itu berubah kepada kerusuhan termasuk di daerah Manokwari, Papua Barat. Bahkan kantor DPRD Papua Barat jadi sasaran pembakaran massa. Kerusuhan juga meluas ke daerah lain, termasuk Sorong.