Dibacok Teroris saat Jaga Markas, Kapolri Naikkan Pangkat Agus Jadi Ipda

Senin, 19 Agustus 2019 | 17:05 WIB
Dibacok Teroris saat Jaga Markas, Kapolri Naikkan Pangkat Agus Jadi Ipda
Kapolri saat menjenguk Ipda Agus, korban pembacokan teroris di Mapolsek Wonokromo. (Antara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjenguk anggota Polsek Wonokromo Surabaya Aiptu Agus Sumartono yang menjadi korban penyerangan, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Senin (19/8/2019).

Aiptu Agus terluka parah akibat sabetan senjata tajam terduga teroris Imam Mustofa di Mapolsek Wonokromo. 

"Tadi sudah melihat. Alhamdulillah kondisi yang bersangkutan membaik dan sudah sadar penuh. Memang ada luka bacok di kepala dan tangan tapi sudah dilakukan operasi," kata Kapolri ditemui usai menjenguk korban.

Atas kejadian tersebut, Kapolri memberi penghargaan kepada Aiptu Agus Sumartono dengan kenaikkan pangkat luar biasa menjadi Ipda.

Baca Juga: Dua Polisi Dibacok saat HUT RI, Warga Kini Diperiksa Masuk Polsek Wonokromo

Selain memberi kenaikan pangkat luar biasa, jenderal polisi bintang empat tersebut mengatakan bahwa institusinya juga memberikan bantuan kepada keluarganya.

"Kami memberi atensi kepada keluarga untuk tetap tabah, karena ini merupakan tugas dari Bhayangkara negara, salah satu yang dihadapi adalah ancaman terorisme," ucapnya.

Tito menyatakan, pelaku penyerangan berinisial IM telah ditangkap dan dilumpuhkan dan ia meminta Densus 88 Antiteror Mabes Polri serta Polda Jatim untuk mengembangkan kemungkinan jaringan yang diikuti pelaku.

"Sementara ini diidentifikasi pendukung kelompok JAD. Saya minta jaringannya dikejar supaya jangan sampai terulang," ucap Tito.

Pelaku IM, kata dia, juga masih berkaitan dengan jaringan bom gereja di Surabaya tahun 2018, sebab meskipun sudah ditangkap beberapa pelakunya, namun ditengarai masih ada jaringannya yang tersisa.

Baca Juga: Bacok Polisi Wonokromo, Pergerakan Imam Musthofa Diduga Lone Wolf

"Kami akan kejar terus. Yang jelas, siapapun itu yang terkait akan dilakukan tindakan tegas. Tersangka ini melakukan self radikalisme, dia belajar dari daring, tapi juga bergabung dengan jaringan orang per orang," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI