Pengepungan Asrama Papua Picu Kerusuhan di Manokwari, JK: Cari Pelakunya

Senin, 19 Agustus 2019 | 16:59 WIB
Pengepungan Asrama Papua Picu Kerusuhan di Manokwari, JK: Cari Pelakunya
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, pada Senin (19/8/2019) terjadi setelah adanya penyerangan dan pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya, dan kejadian di Malang, Jawa Timur.

Terkait itu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta aparat kepolisian untuk mencari pelaku pengepungan tersebut. Sehingga seluruh pihak bisa mendapatkan klarifikasi secara terbuka.

Berdasarkan keterangan yang didapat dari pihak kepolisian, JK menyebut insiden penyerangan dan pengepungan asrama mahasiswa Papua tidak berujung kepada penangkapan 43 mahasiswa Papua.

Menurutnya, puluhan mahasiswa Papua itu diselamatkan oleh pihak kepolisian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Demo Rusuh di Manokwari, DPR: Bukan Insiden Rasisme

Penampakan kantor DPRD Papua Barat dibakar massa saat kerusuhan di Manokwari. (Jubi.co.id).
Penampakan kantor DPRD Papua Barat dibakar massa saat kerusuhan di Manokwari. (Jubi.co.id).

Meski demikian Wapres JK juga menyadari kalau ada sebab dan akibat di balik penyerangan dan pengepungan asrama Papua tersebut. Dengan demikian, JK sepakat apabila para pelaku yang melakukan itu harus dicari untuk dimintai klarifikasi.

"Iya (harus dicari pelakunya)," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).

Insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang tersebut kemudian mengakibatkan adanya demonstrasi yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Massa yang marah bahkan sampai membakar ban hingga Gedung DPRD Papua Barat.

Wapres JK menyebut harus ada klarifikasi terbuka dari seluruh pihak yang terkait dengan adanya penyerangan dan pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Baca Juga: Cegah Demo Rusuh Papua Tak Meluas, Polisi dan TNI Lakukan Mitigasi

"Semua terbuka lah, apa sebabnya, apakah benar ada yang bicara ada yang membuang bendera merah putih di selokan, apa benar itu, ini juga harus semua terbuka," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI