Wiranto Puji Permintaan Maaf Khofifah soal Pengepungan Mahasiswa Papua

Senin, 19 Agustus 2019 | 16:45 WIB
Wiranto Puji Permintaan Maaf Khofifah soal Pengepungan Mahasiswa Papua
Menkopolhukam Wiranto jumpa pers soal kasus kerusuhan di Papua. (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam), Wiranto mengapresiasi tindakan yang diambil oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parwansa dalam menangani kasus di Surabaya yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua Barat.

Khofifah disebut Wiranto telah menyampaikan permintaan maaf kepada Gubernur Papua.

Wiranto mengaku telah menelpon langsung Khofifah tadi pagi. Khofifah disebutnya meminta maaf kepada pihak-pihak terkait yang tersinggung dengan kejadian di wilayahnya itu.

"Barusan tadi pagi saya telpon bu Khofifah, dan beliau nyatakan pernyataan maaf terbuka yang tulus dan ikhlas," ujar Wiranto di Kantornya, Senin (19/8/2019).

Baca Juga: Pasca Pengepungan Wisma Mahasiswa Papua, Penghuni: Kami Butuh Tenang Dulu

Selain kepada Khofifah, Wiranto juga menyanjung tindakan dari Gubernur Papua, Lukas Enembe. Sebab, Lukas disebutnya telah meredam kerusuhan dengan meminta masyarakat Papua tidak memperpanjang masalah tersebut.

"Gubernur Papua telah menyampaikan pernyataan dan imbauan kepada semua pihak agar tidak memperpanjang insiden ini," kata Wiranto.

Selain itu, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Papua Barat disebutnya telah berkontribusi menenangkan masyarakat Papua. Ia mengaku sudah menerima laporan dari Forkominda Papua Barat mengenai masyarakat Papua Barat yang sudah bisa dikendalikan.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada Forkompimda Papua Barat yang telah mampu menenangkan masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah," katanya.

Demonstrasi mahasiswa di Manokwari diketahui merupakan bentuk protes atas insiden pengepungan asrama Papua di Surabaya pada Jumat (16/8/2019).

Baca Juga: Kerusuhan Papua, Lenis Kagoya: Kepala Suku Tak Pernah Ajak Warga Berperang

Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) bertindak setelah beredar foto bendera Merah Putih di sekitar asrama yang dibuang ke selokan.

Mereka menuding mahasiswa Papua yang melakukan tindakan tersebut dan langsung mendapat bantahan dari pihak tertuduh.

Kini, Aparat kepolisian Polda Papua Barat dan Polres Manokwari mulai turun ke jalan guna mengendalikan protes warga atas insiden yang dikaitkan dengan isu rasisme.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya terus berupaya mengendalikan situasi keamanan di Manokwari

"Situasi kamtibmas masih terus diupayakan terus dikendalikan oleh aparat keamanan," kata Dedi saat dikonfirmasi, Senin (19/8/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI