Rasisme Berujung Kerusuhan, JK: Klarifikasi, Minta Maaflah ke Orang Papua

Senin, 19 Agustus 2019 | 16:27 WIB
Rasisme Berujung Kerusuhan, JK: Klarifikasi, Minta Maaflah ke Orang Papua
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Iyowau mengatakan, pada Jumat, 16 Agustus pukul 09.02, sejumlah Satpol PP dan anggota TNI kembali datang dan menambah bendera yang dipasang di depan asrama.

Iyowau tidak mengetahui apa yang terjadi hingga tiba-tiba pada pukul 15.45 orang yang diduga Komandan Rayon Militer (Danramil) Tambaksari datang dan marah-marah.

“Ia menendang pintu gerbang asrama, merusak pagar (lembaran) fiber dan banner penutup pagar asrama, diikuti sejumlah anak buahnya yang berseragam dan berpakaian preman,” kata Iyowau.

Tentara dan Satpol PP menuduh mahasiswa Papua merusak tiang bendera merah putih di depan asrama, dan membuang bendera itu ke selokan.

Baca Juga: Bantah Ucapan Wakilnya, Wali Kota Malang: Mahasiswa Papua Tak Dipulangkan

Iyowau mengatakan orang-orang yang diduga anggota salah satu organisasi kemasyarakatan datang ke asrama, sebagaimana yang terlihat dalam video yang beredar luas.

”Satpol PP, polisi yang berpakaian dinas, dan aparat berpakaian preman pun berada di depan asrama, namun tak berbuat apa-apa. Ancaman pembunuhan pun datang dari salah seorang oknum tentara,” katanya.

”Awas kamu, kalau sampai jam 12 malam kamu keluar, lihat saja, kamu saya bantai,” teriak seorang tentara luar pagar asrama. Ancaman tentara berseragam itu masih lekat dalam ingatan Iyowau.

Segala macam umpatan dan makian rasial terus bersahutan. “Monyet”, “babi”, “anjing”, “kera”. Makian rasial itu saling bersahutan, serta bersahutan dengan ancaman dan ancaman. ”Kamu jangan keluar, saya tunggu kamu,” hardik salah satu pengepung asrama pada Jumat sore itu.

”Saat itu juga massa semakin membesar, mereka menggedor pintu gerbang asrama, melempari asrama dengan batu, sampai beberapa kaca jendera asrama pecah. Mereka menutup jalan di depan asrama. Kami terkurung, berkumpul di aula asrama,” tutur Iyowau.

Baca Juga: Papua Memanas, Mahasiswa Kampus Cendrawasih Gagal Ambil Toga Wisuda

Tak satu pun penghuni Asrama Mahasiswa Papua yang bisa mengetahui secara persis apa yang terjadi di luar asrama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI