Suara.com - Legenda sepak bola Indonesia Boaz Theofilius Erwin Solossa atau yang kerap disapa Boaz Solossa buka suara tekait insiden demontrasi mahasiswa yang terjadi di Manokwari pada Senin (19/8/2019).
Pria kelahiran Sorong, Papua tersebut menanggapi isu rasisme yang santer disebut sebagai biang keladi kerusuhan.
Hal itu ditunjukkan lewat unggahan story di jejaring Instagram pribadi Boaz Solossa.
Ia menyinggung kedudukan seseorang lewat pertanyaan satire dengan perumpaan monyet dan manusia. Boaz menanyakan pihak mana yang lebih patut dihargai.
Baca Juga: Manokwari Membara, Negosiasi Polisi Dibalas Pelemparan Batu dari Warga
"Lebih terhormat mana? 1. Monyet cari ilmu di rumah manusia atau 2. Manusia cari makan di rumah monyet?" tanya @boazsolossa lewat story Instagram.
Sayangnya, Boaz Solossa belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait unggahannya tersebut.
Demonstrasi mahasiswa di Manokwari diketahui merupakan bentuk protes atas insiden pengepungan asrama Papua di Surabaya pada Jumat (16/8/2019).
Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) bertindak setelah beredar foto bendera Merah Putih di sekitar asrama yang dibuang ke selokan.
Mereka menuding mahasiswa Papua yang melakukan tindakan tersebut dan langsung mendapat bantahan dari pihak tertuduh.
Baca Juga: Viral Video Disebut Monyet Picu Kemarahan Warga Papua di Manokwari
Kini, Aparat kepolisian Polda Papua Barat dan Polres Manokwari mulai turun ke jalan guna mengendalikan protes warga atas insiden yang dikaitkan dengan isu rasisme.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya terus berupaya mengendalikan situasi keamanan di Manokwari
."Situasi kamtibmas masih terus diupayakan terus dikendalikan oleh aparat keamanan," ungkap Dedi saat dikonfirmasi, Senin (19/8/2019).