Suara.com - Wakil Ketua DPR RI sekaligus Waketum Gerindra Fadli Zon menganggap tak ada niatan dari Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk mendiskreditkan agama tertentu dalam ceramahnya yang membahas seputar salib.
Diketahui atas ceramahnya itu pula, UAS dilaporan ke Markas Kepolisian Resor Sikka di Nusa Tenggara Timur atau NTT oleh Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere pada Sabtu (17/8/2019).
"Saya kira sejauh bahwa itu merupakan pendapat dan bukan upaya untuk mendiskreditkan saya kira enggak masalah. Harus kita pahami bahwa sebagai cara orang untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan. Saya kira yang terjadi pada UAS bukan sebuah upaya untuk mendiskreditkan yang lain," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Fadli berharap polemik ihwal ceramah UAS yang dinilai menghina simbol agama tertentu dapat diselesaikan secara damai.
Baca Juga: HNW soal Ceramah Salib: Ustaz Somad Tak Sebut Agama, Tuhan Lain juga Tidak
"Ini menurut saya harus dudukan bersama untuk cooling down dan supaya kita menjadi bangsa supaya bisa harapan kita merajut kembali ke Indonesia-an," kata Fadli.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan klarifikasi terkait viralnya video ceramah yang dinilai menghina agama Kristen dan Katolik.
Hal itu disampaikan pria 42 tahun tersebut lewat video yang diunggah kanal YouTube FSRMM TV pada Minggu (18/8/2019).
Klarifikasi tersebut diucapkan di sela-sela ceramah dalam rangka peringatan HUT RI ke-74 di Masjid At-Taqwa, Simpang Kelayang, Indragiri, Riau pada 17 Agustus lalu.
Dalam video berdurasi 57.06 menit itu, UAS awalnya mengajak jamaah untuk mengirimkan doa kepada para pejuang. Lantas ia menceritakan dirinya yang sedang dilaporkan ke polisi pada menit 4.56.
Baca Juga: Nasib Ustaz Abdul Somad Disebut Bisa Seperti Ahok
"Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur karena dianggap penistaan agama," ungkap UAS.