Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Corporate Expert Garuda Indonesia, Friatma Mahmud. Friatma bakal dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Friatma, akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ESA (Emirsyah Satar)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Senin (19/8/2019).
Selain Friatma, KPK juga turut memanggil Advokat Hanafiah Ponggawa & Partners, Andre Rahadian dan seorang ibu rumah tangga bernama Sandrani Abubakar. Keduanya juga akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Emirsyah.
Baca Juga: KPK Geledah 15 Lokasi Cari Bukti Dokumen Impor Bawang Putih Kementan
Sebelumnya Wakil Ketua KPK Laode M. Syarief menyebut Emirsyah telah melakukan pencucian uang lewat pembayaran rumah mewah di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Diduga pembelian rumah itu berasal dari uang suap Soetikno sebesar Rp 5, 79 miliar.
"Itu untuk pembayaran rumah beralamat di Pondok Indah," ujar Laode.
Selain itu, kata Laode, penyidik juga menemukan adanya aliran dana ke dalam rekening perusahaan milik Emirsyah di Singapura.
"Itu terima USD 680 ribu dan EUR 1,02 juta yang dikirim ke rekening perusahaan milik ESA di Singapura, dan SGD 1,2 juta untuk pelunasan Apartemen milik ESA di Singapura," ucap Laode.
Baca Juga: Soal Pidato Kenegaraan Jokowi, PDIP: KPK Terjebak Rutinitas Menangkap Orang