Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil memimpin upacara penurunan Bendera Merah Putih dalam Gelar Senja, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jabar, Sabtu (17/8/2019). Uapaca dilakukan pada pukul 17.00 WIB.
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, upacara yang dihadiri Aparatur Sipil Negara (ASN) dari berbagai instansi dan disaksikan ratusan masyarakat ini merupakan tradisi positif yang harus selalu dilakukan setiap tahun pada peringatan kemerdekaan RI.
Bendera Merah Putih, lanjut Emil, harus dihormati sehingga usai dikibarkan dan perlu dikembalikan ke posisi semula dalam upacara penurunan yang khidmat.
"Karena Bendera (Merah Putih) sangat dihormati, maka harus kembali ke posisinya semula," kata Emil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ternyata Pernah Jadi Anggota Paskibraka Kota Bandung 1988
Saat ini, bendera pusaka yang dikibarkan dalam upacara tingkat provinsi ini berusia 50 tahun. Emil menambahkan, tahun inilah kali terakhir bendera tersebut dikibarkan.
"Ini bendera pusaka. Usianya sudah 50 tahun dan ini tahun terakhir kami pergunakan. Akan digantikan oleh bendera baru yang dikirim nanti oleh Sekretariat Negara," ujar Emil.
Upacara Gelar Senja sendiri menjadi acara penutup rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun HUT RI ke-74 tingkat Jabar. Emil pun berharap, perayaan tahun ini memberikan semangat kepada masyarakat bahwa Indonesia adalah bangsa yang merdeka, dan akan menjadi bangsa adidaya pada 2045, dengan sumber daya manusia unggul dan semangat Jabar Juara Lahir dan Batin.
"Mudah-mudahan diakhiri juga dengan semangat berbangsa Tanah Air yang kuat dari masyarakat," harapnya.
Dalam Gelar Senja juga ditampilkan sejumlah atraksi budaya dari berbagai etnis sebagai wujud keberagaman budaya dan kreasi di Tanah Pasundan.
Baca Juga: Ridwan Kamil : Keberhasilan Jabar adalah Estafet dari Pemimpin Terdahulu
"Saya sangat bangga, tadi ada perwakilan masyarakat Hindu di Jabar, yang menampilkan tarian kolaborasi budaya Bali dan Sunda. Ada juga Sisingaan, Manuk-manukan. Ini menunjukan Jabar sangat kreatif dengan keberagaman budayanya yang damai," tutup Emil.