Suara.com - Mantan Menteri Pekerjaan Umum era Orde Baru, Suyono Sosrodarsono dikabarkan meninggal usia dalam usia 93 tahun pada Sabtu (17/8/2019) sekira pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Siloam, Jakarta.
Suyono yang lahir di Madiun, Jawa Timur pada 3 Maret 1926 menjabat sebagai menteri selama lima tahun sejak 1983 hingga 1988. Suyono mengabdikan diri di Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) dan ditempatkan di Jawatan Perumahan Rakyat sejak Tahun 1955.
Selama mengabdikan diri di Departemen PUTL, Suyono mendapatkan kepercayaan memegang sejumlah jabatan diantaranya Proyek Irigasi di Sumatera Selatan (1959-1963), Kepala Direktorat Tata Bangunan Departemen PU (1963-1964), Pemimpin Komando Proyek Penanganan Banjir Jakarta (1964-1966), dan menjabat Direktur Jenderal Pengairan terlama (1966-1982).
Pada masa jabatannya sebagai Dirjen Pengairan, bendungan yang dibangun diantaranya Bendungan Gajah Mungkur, Selorejo, dan Karangkates. Kemudian diangkat sebagai Menteri PU Kabinet Pembangunan IV (1983–1988) pada era Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.
Baca Juga: Mantan Menteri Era Presiden Soeharto, Cosmas Batubara Tutup Usia
Bagi Kementerian PUPR, Suyono merupakan sosok teladan bagi para insinyur muda Indonesia karena dalam melaksanakan tugasnya dikenal sebagai pekerja keras, disiplin, sederhana dan lebih suka terjun ke lapangan.
Dalam sebuah kesempatan, Suyono pernah mengatakan bahwa seorang insinyur harus melakukan observasi di lapangan dan tidur dekat proyek,
"Saya melakukan observasi di lapangan dan tidur dekat proyek. Di lapanganlah para insinyur akan melihat dan terlibat dalam penanganan masalah, melaksanakan praktek ilmunya yang ada kalanya tidak sama dengan apa yang kita pelajari dalam textbook. Saya juga bekerja sambil belajar, melaksanakan perbaikan jalan. Belakangan saya semakin memahami seorang insinyur baru dapat bekerja secara mantap jika pernah bekerja di lapangan,” kata Suyono seperti dikutip dalam rilis yang diterima pada Sabtu (17/8/2019).
Dalam dunia pendidikan teknik, Suyono juga memiliki peran besar dalam memprakarsai jurusan teknik pengairan bersama Prof Ir Suryono, Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya kala itu.
Teknik ini penting dalam rangka mencapai swasembada beras di Indonesia. Pun dia juga terlibat sebagai penyunting beberapa buku teknik utamanya di bidang hidrologi.
Baca Juga: Sebelum Dimakamkan, Mantan Menteri Agama Era Gus Dur Disalatkan Tiga Kali
Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Jalan Hang Tuah VII/77 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemakaman almarhum akan dilaksanakan pada hari Minggu, 18 Agustus 2019 di Taman Makam Pahlawan Kalibata sebelum Salat Asar.