@apathoni: History apparently isn't your strong suit.
@okkymadasari: Ok, aku dari satu poin saja ya: Tanjung Priok. Aku riset soal ini untuk penulisan #Entrok. Dan tentu bukan seperti apa yang disampaikan dalam video ini.
@Arie_Kriting: Turunin aja sih video ini. Kalau mau kelihatan nasionalis, pakai narasi yang benar, yang membangun, dan yang valid sajalah. Saya ngilu lihatnya.
Kalau mau enggak malu, suruh yang bikin video ini minta maaf karena enggak belajar sejarah bangsanya dengan baik. Atau setidaknya bisa belajar Bahasa Indonesia dulu, supaya bisa membedakan pemberontakan, tragedi karena rezim orba, dan upaya perjuangan mengembalikan demokrasi.
Baca Juga: Jika Gagal Jadi Anggota Dewan, Kirana Larasati : Ya Move On
@tunggalp: Kalau boleh usul sih, video ini di-delete saja. Video dengan format bagus kalau isinya salah, jangan diteruskan... itu kalau kata saya yang bodoh ini ya...
Tak ada penjelasan langsung dari Kirana Larasati, menanggapi beragam kritik itu. Namun, ia me-retweet sejumlah cuitan dari @sheque, yang mewakilkan opininya.
"Kalau ada juri lain yang berargumen "wah salah data neh kurang riset masak pemberontakan disamain sama pelanggaran HAM?"
Gue akan beragumen "bagian mana yang secara eksplisit menyamakan? Ini pesan utamanya soal PERPECAHAN. Dan dua-duanya ya memenuhi unsur sebagai bibit perpecahan,"" bunyi salah satu cuitan @sheque itu.
Baca Juga: Calon Anggota DPR, Kirana Larasati Masih Menunggu Penghitungan