Sepasang Penguin Gay Adopsi Telur, Sempat Mencoba Menetaskan Batu

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 19:18 WIB
Sepasang Penguin Gay Adopsi Telur, Sempat Mencoba Menetaskan Batu
Skipper dan Ping, sepasang penguin gay - (Twitter/@nowthisnews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepasang penguin jantan di Kebun Binatang Berlin, Jerman, baru saja mengadopsi sebutir telur lantaran keduanya menyukai sesama jenis alias gay, sehingga tidak bisa berkembang biak.

Skipper dan Ping, nama kedua penguin itu, bahkan dikabarkan pernah mencoba menetaskan batu dan ikan, tetapi tentu saja tak membuahkan apa pun.

Namun sebentar lagi mereka akan menjadi orang tua. Petugas Kebun Binatang Berlin mengatakan, Skipper dan Ping sudah tak sabar mengadopsi sebutir telur dan segera memiliki anak, jika prosesnya berhasil.

Dikutip SUARA.com dari CNN International, Selasa (13/8/2019), pasangan penguin gay itu tiba bersama dari sebuah kebun binatang di Hamburg pada April.

Baca Juga: Begini Jadinya Ketika Ada Penguin Imut Menyelinap ke Dalam Kedai Sushi

Juru bicara kebun binatang Maximilian Jäger menyebutkan, ikatan antara Skipper dan Ping langsung jelas terlihat begitu mereka tiba.

Pada Juli, penjaga pun memutuskan untuk mewujudkan kesempatan bagi Skipper dan Ping supaya bisa merasakan peran nyata sebagai orang tua.

Mereka memberi Skipper dan Ping telur milik salah satu penguin betina di kebun binatang.

Seperti penguin pada umumnya, telur dierami oleh pejantan, dan karena si penguin betina tidak pernah menetas telur, pegawai kebun binatang menyumbangkan telur tersebut untuk Skipper dan Ping.

Pasangan itu, yang sebelumnya selalu bergiliran merawat dan menetaskan batu serta serpihan makanan di antara kedua kaki, lantas sangat antusias menerima telur pemberian itu.

Baca Juga: Gemasnya Penguin Humboldt, Penghuni Baru Ocean Dream Samudra Ancol

Petugas tidak yakin apakah telur itu dibuahi, dan menurut Cornell Lab of Ornithology, inkubasi biasanya memakan waktu sekitar 55 hari.

Namun jika bisa bertahan sampai menetas, Jäger mengatakan, telur itu akan menjadi penguin pertama di kebun binatang yang lahir dari dua ayah.

Meski terdengar tak wajar, menurut penjelasan Jäger, Skipper dan Ping bukan satu-satunya pasangan penguin sejenis di kebun binatang.

Pada Juni, Kebun Binatang ZSL London merayakan kebahagian untuk pasangan penguin sejenis yang sudah lama menjalin kasih, Ronnie dan Reggie, dengan spanduk bertuliskan, "Beberapa penguin adalah gay. Lupakan saja." Dua penguin Humboldt itu telah menetaskan telur yang ditinggalkan pada 2015.

Selain itu, Sea Life Aquarium Sydney di Australia juga pernah menyambut kelahiran seekor bayi penguin gentoo, Sphengic, yang namanya diambil dari kedua ayah angkatnya, Sphen dan Magic.

Pada 1998, penguin chinstrap jantan yang paling terkenal, Silo dan Roy, juga saling menemukan cintanya di Kebun Binatang Central Park. Keduanya telah menetaskan dan membesarkan seekor anak bernama Tango.

Kisah keluarga Silo dan Roy pun menjadi inspirasi sebuah buku anak-anak, yang kemudian memenangkan penghargaan.

Sayang, cinta keduanya kandas pada 2005 karena Silo meninggalkan Roy untuk seekor betina bernama Scrappy.

Roy pun menghabiskan sisa hidupnya di kebun binatang seorang diri sebelum dipindah ke fasilitas lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI