Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku perjalanannya ke luar negeri selama menjabat adalah studi banding. Hal itu disampikan Anies untuk menjawab sindirian Presiden Joko Widodo yang meminta pejabat mengurangi studi banding ke luar negeri.
Anies mengklaim tujuannya ke luar negeri selama ini selalu membawa dampak positif. Ia mengaku kunjungannya adalah untuk mempromosikan Indonesia.
"Kalau saya pergi tak pernah tidak studi banding. Saya justru ke sana mempromosikan Indonesia, mengampanyekan Indonesia," ujar Anies di gedung DPRD, Jumat (16/8/2019).
Menurut Anies yang salah kaprah adalah pejabat yang ke luar negeri hanya untuk sekadar jalan-jalan. Namun ia mebgaku selama ini ketika ke luar negeri berpidato mengenai kemajuan Indonesia.
Baca Juga: Hore! Saldo Kartu Sembako Murah dari Jokowi Naik Jadi Rp 1,8 Juta Per KK
"Tapi kalau jalan ke sana untuk jalan-jalan, nah itu salah. Tapi jalan (ke luar negeri) berpidato menyampaikan pandangan," kata Anies.
Anies mengatakan tidak pernah memiliki tujuan ke luar negeri untuk jalan-jalan. Ia mengaku sudah puas keliling dunia sebelum menjabat dan merasa sekarang harusnya mengampanyekan Indonesia agar dunia internasional mau berkunjung ke Indonesia.
"Saya bukan menyombongkan diri. Tapi supaya pada sadar, kalau soal jalan-jalan sudah lewat saya," kata Anies.
Sebelumnya, Jokowi menyindir para pejabat negara yang sering melakukan studi banding ke luar negeri. Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan agar para jajaran eksekutif untuk efisien dalam menggunakan anggaran negara.
"Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri," ujar Jokowi dalam pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Kemerdekaan ke 74 tahun di ruang paripurna I, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, siang tadi.
Baca Juga: Jokowi Akhirnya Blak-blakan soal Ibu Kota Dipindah ke Kalimantan