Mahfud MD: Banyak Penganut Islam Radikal Kabur Bawa Uang ke Indonesia

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 18:36 WIB
Mahfud MD: Banyak Penganut Islam Radikal Kabur Bawa Uang ke Indonesia
Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mendapat kabar bahwa adanya penganut Islam radikal di luar negeri hendak kabur sambil membawa uang. Menurutnya, para pembawa uang itu sengaja menyusup ke Indonesia untuk membangun gerakan radikalisme di tanah air.

Mahfud mengatakan bahwa orang-orang yang berasal dari salah satunya Arab Saudi itu hendak ditangkap itu berusaha kabur ke Indonesia. Mereka membawa uang untuk membangun atapun mendirikan pesantren yang eksklusif. Pengikut dari pesantren itu banyak akan tapi terlihat tidak terbuka bagi umum.

"Sekarang ini di luar negeri itu sudah banyak penganut Islam radikal yang ditangkap tapi mereka mau lari ke sini (Indonesia)," kata Mahfud di Hotel JS Luwansa, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (16/8/2019).

"Mendirikan lembaga pendidikan yang sangat jauh berbeda sehingga di beberapa tempat itu ada lembaga pendidikan yang dulunya tidak dikenal, tiba-tiba muncul dengan pengikut murid yang banyak dan tertutup," katanya.

Baca Juga: Pakai Beskap dan Blangkon, Mahfud MD Panjat Gunungan Kakung di Kepatihan

Mahfud mengatakan ada pesantren di daerah Yogyakarta yang melarang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera Merah-Putih. Pesantren itu disebut Mahfud tiba-tiba menjadi besar.

Maka dari itu Gerakan Suluh Kebangsaan kini tengah merumuskan skenario perencanaan untuk menghadapi adanya radikalisme di Indonesia. Sejumlah tokoh yang tergabung ke dalam gerakan tersebut akan memaparkan satu per satu skenarionya masing-masing sesuai dengan bidangnya mula dari agama, kebudayaan hingga ketahanan negara.

"Sehingga kita sekarang membuat skenario planning untuk membaca peta. Hari ini kita berkumpul, apa yang sebenarnya terjadi di mana petanya apa yang akan kita lakukan menghadapi itu semua. Nah ini kami berkumpul," kata dia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI