Suara.com - Seorang pekerja seks komersil (PSK) di Batam Provinsi Kepulauan Riau menjadi korban pencurian kekerasan yang dilakukan pengguna jasanya. Peristiwa tersebut terjadi setelah PSK tersebut melayani dua pelaku di Bukit Dangas, Sekupang.
Peristiwa tersebut berawal saat kedua pelaku yakni Yulian dan Ilham mendatangi Cafe Jengkolan di Kawasan Sagulung pada Selasa (6/8/2019) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Mereka kemudian melakukan transaksi layanan esek-esek dengan korban dan kedua pihak menyetujui tarif yang dipasang.
"Karena sudah sepakat, pelaku menyuruh korban untuk naik ke mobilnya," ujar Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan seperti dilansir Batamnews.co.id-jaringan Suara.com pada Jumat (16/8/2019).
Namun di tengah perjalanan, pelaku tidak membawa korban ke hotel sesuai yang disepakati saat transaksi, namun dibawa ke Bukit Dangas, Sekupang. Sesampainya di lokasi, kedua pelaku menyetubuhi korban secara bergantian.
Baca Juga: Habis Keluar Penjara, Trio Bandit Kompak Colong Truk Buat Sewa PSK
Tak hanya itu, pelaku juga memarahi korban dan mengaku sebagai anggota Buru Sergap (Buser) Satreskrim. Nasib nahas yang diterima korban tak hanya sampai situ, pelaku kemudian memukul korban dan menjambak rambutnya.
Pun barang-barang milik korban dirampas, yakni satu unit handphone merk Evercross dan uang tunai sebesar Rp 600 ribu.
"Setelah itu, pelaku meninggalkan korban sendirian di Bukit Dangas tersebut," kata Andri.
Dalam keterangannya Andri, menyatakan kedua pelaku bukan anggota polisi melainkan pegawai di salah satu rumah makan. Disampaikan Andri, kasus ini terungkap saat korban meminta bantuan kepada seorang sekuriti kawasan industri Batamindo dan kemudian membuat laporan ke Polresta Barelang.
Sampai saat ini, polisi masih memeriksa kedua pelaku untuk penyelidikan lebih jauh.
Baca Juga: Prostitusi Siang Hari di Batam, PSK: Modal Enggak Ada, Gini Sudah Enak Kok