Suara.com - Senator DPD RI Provinsi Bali Arya Wedakarna (AWK) mengabarkan, warga neggara Ceko yang melecehkan air suci di Bali, Sabina Dolezalova dan Zdenek Slouka, serta wanita perekam video, telah mengikuti upacara adat di desa setempat.
"TUNDUK PADA PARA DEWA DI BALI - Rekomendasi Senator DPD RI @aryawedakarna yang mendukung Keputusan Desa Adat Padang Tegal Ubud Gianyar terkait dengan Mecaru dan Guru Piduka di Pura Beji yang disebabkan Pelecehan Simbol Hindu oleh Turis Asing asal Cechz berlangsung baik," tulis @aryawedakarna, Kamis (15/8/2019).
Di foto itu, ketiga bule yang terlibat pelecehan simbol agama Hindu mengenakan pakaian adat Bali dan kacamata hitam.
Sabina dan si perekam video memakai kebaya ungu, sedangkan Zdenek memakai baju safari dan udeng.
Baca Juga: Ingat Bule Tabrakkan Diri di Bali? Ia Mengaku Telah Habiskan 10 Botol Vodka
Mereka semua terlihat duduk di salah satu foto, dengan posisi Zdenek di belakang Sabina, yang bersebelahan dengan si perekam video.
Kedua wanita itu tampak mengatupkan kedua telapak tangannya di dahi, dengan kepala sedikit tertunduk.
Setelah kejadian ini, melalui caption di Instagram, AWK mengusulkan supaya pura-pura suci, khususnya Utama Mandala, dikunci, sehingga wisatawan asing maupun lokal hanya bisa sampai ke Jaba Pura.
"Desa Adat, umat Hindu dan krama Bali sudah sibuk menjaga kesucian pura, jangan sampai ada turis-turis yang tidak berpengetahuan malah menganggu sistem semesta Hindu Bali dan membuat repot krama adat Bali," ungkap AWK.
Usul AWK tersebut senada dengan respons Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati allias Cok Ace terhadap tingkah Sabina dan Zdenek.
Baca Juga: Sunan Kalijaga Restui Salmafina Sunan Pacari Bule
AWK lantas memuji Desa Adat Padang Tegal Ubud karena bisa bertindak tegas dan menegakkan aturan untuk para pelanggar.
"Perlu dicontoh oleh desa adat di Bali lainnya. INTINYA, berani bicara, jangan pernah merasa kalah mental dengan Bule atau Pendatang (Tamiu), kita adalah tuan rumah di Bali. Salam Bali Berdaulat!" tutup AWK.
Sebelumnya, Minggu (11/8/2019), desainer ternama Niluh Djelantik membagikan video yang memperlihatkan Sabina dan Zdenek melecehkan air suci di Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali.
Sabina mengangkat roknya dan mengarahkan bokong pada kucuran air suci, lalu Zdenek membasuh bokong pacarnya itu dengan air tersebut. Mereka melakukannya sambil tertawa-tawa.
Sabina dan Zdenek seketika viral setelah peristiwa itu memicu kemarahan Niluh Djelantik dan banyak warga lokal. Merekapun sempat meminta maaf.
Namun, Niluh Djelantik membagikan unggahan yang membuktikan bahwa Sabina dan Zdenek ternyata berbohong dengan berpura-pura tidak tahu bahwa air yang mereka buat main-main itu dianggap suci oleh penduduk setempat.
"Pernyataan maaf kedua manusia ini adalah pembohongan publik. Mereka tahu bahwa lokasi di mana mereka merekam tindakan menjijikkan adalah tempat suci. Dengan jelas perempuan yang merekam video tersebut mengatakan svecena voda yang berarti holy water atau air suci," tulis Niluh Djelantik.
Keesokan harinya, Niluh Djelantik mendapat kiriman foto surat bermaterai dari Sabina, yang menyatakan bahwa masalah telah diselesaikan secara kekeluargaan.