Warga Kampung Melayu Reklamasi Sungai Ciliwung

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 11:38 WIB
Warga Kampung Melayu Reklamasi Sungai Ciliwung
Warga Kampung Melayu reklamasi Sungai Ciliwung. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Kampung Melayu reklamasi Sungai Ciliwung. Mereka yang reklamasi Sungai Ciliwung adalah warga RT 06 RW 08 Kelurahan Kampung Melayu.

Alasan mereka reklamasi Sungai Ciliwung karena para warga takut tanahnya longsor.

Reklamasi dilakukan warga dengan menggunakan tumpukan batu yang dimasukan ke dalam karung. Batu-batu itu ditumpuk dipinggir sungai dan diberikan tanah sebagai pelapis.

Warga Kampung Melayu reklamasi Sungai Ciliwung. (Suara.com/Fakhri)
Warga Kampung Melayu reklamasi Sungai Ciliwung. (Suara.com/Fakhri)

Masnun, salah satu pemilik rumah di bantaran kali mengaku melakukan itu karena takut tanahnya sekitar rumahnya mulai miring. Ia menyebut hal itu terjadi sejak musim hujan terakhir dan rumahnya terkena banjir.

Baca Juga: Buang Limbah Hewan Kurban di Sungai Ciliwung, Denda Rp 25 Juta Menanti

"Ini memang biar nggak miring saja, kan sempet miring pas banjir kemarin," ujar Masnun di lokasi, Jumat (16/8/2019).

Menurutnya bebatuan tersebut diambil warga dari puing sisa proyek pelebaran selokan di kawasan tersebut. Selokan yang lama dianggap sempit dan diperlebar menggunakan beton.

Warga Kampung Melayu reklamasi Sungai Ciliwung. (Suara.com/Fakhri)
Warga Kampung Melayu reklamasi Sungai Ciliwung. (Suara.com/Fakhri)

Namun bebatuan sisa proyek dibiarkan dipinggir jalan. Akhirnya warga menggunakan batu-batu tersebut sebagai bahan untuk mereklamasi pinggir kali ciliwung.

"Ya dari pada dianggurin, kan jadi agak tinggi ini tanahnya, mendingan," kata Masnun.

Reklamasi ini dinyatakan Masnun belum lama dilakukan. Sejak proyek tersebut berjalan, ia memperkirakan batu mulai dipasang warga di pinggir kali sekitar 2 pekan yang lalu.

Baca Juga: Merengek ke Jokowi dan Ridwan Kamil, Pria Ini Tangisi Kondisi Ciliwung

"Belum ada sebulan, paling dua minggu, baru sebentar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI