Suara.com - Presiden RI Joko Widodo menyatakan sudah merampungkan susunan kabinet dan siap diumumkan kapan saja. Terkait itu, PPP sebagai salah satu partai pendukung mengatakan belum diminta menyetor nama menteri.
Sekjend PPP Arsul Sani mengatakan hingga kini PPP belum menyodorkan maupun belum diminta menyetorkan nama-nama kadernya yang akan mengisi kursi menteri.
"Kita belum beri nama karena memang belum diminta untuk memberikan nama," kata Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Kendati begitu, Arsul Sani berujar jika PPP mengharapkan banyak kadernya yang akan duduk di posisi menteri kabinet Jokowi - Maruf Amin.
Baca Juga: Pidato Kenegaraan Jokowi: Kini Rakyat Makin Mudah Mencari Keadilan
Sementara itu terkait komposisi menteri dari kalangan profesional dan partai politik dengan perbandingan 55:45, dikatakan Arsul Sani, hal itu tidak menjadi soal bagi PPP.
"Kira-kira Jokowi mengatakan kurang lebih, kalau begitu sama seperti sekarang. Sekarang ada 16 dari parpol ya kira-kira akan pada angka itu bagi PPP tidak masalah. Itu hak prerogatif presiden," kata Arsul Sani.
Diketahui, Presiden Jokowi mengungkapkan, sudah merampungkan penyusunan kabinet untuk membantu tugas-tugasnya dan wakil presiden terpilih Maruf Amin pada periode kepemimpinan 2019 – 2024.
Meski sudah rampung menyusun nama-nama menterinya, Jokowi masih menunggu waktu yang tepat untuk dimaklumatkan kepada publik.
"Penyusunan kabinet mendatang sudah selesai. Sudah rampung. Tinggal diumumkan saja," kata Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Merdeka, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
Baca Juga: Jelang Pidato Kepresidenan, Rupiah Diprediksi Perkasa Terhadap Dolar AS
Jokowi yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat bersamuh dengan para pemred itu mengatakan, kabinet mendatang diharapkan mampu bekerja secara cepat dan memunyai parameter keberhasilan kerja terukur.
Soal komposisi kabinet, Jokowi memastikan pos-pos menterinya diisi oleh tokoh-tokoh dari beragam kalangan.
"Semua unsur terwakili, profesional, partai politik, agamawan, daerah, gender, semuanya," kata Jokowi.