Janji Kepala KSP Moeldoko Usai Tandatangani Kerja Sama PLTA Kahayan

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 09:07 WIB
Janji Kepala KSP Moeldoko Usai Tandatangani Kerja Sama PLTA Kahayan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Suara.com/Ummi Hadya Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menandatangi perjanjian kerja sama (MoU) pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang berada di Sungai Kahayan, Kalimantan Utara, Kamis (15/8/2019).

Perjanjian tersebut meliputi tiga proyek strategis nasional di Kalimantan Utara, yakni meliputi pembangunan pembangkit listrik tenaga air yang menghasilkan listrik hingga 9.000 megawatt, pembangunan pelabuhan dan kawasan industri.

Moeldoko menuturkan, pembangunan PLTA tersebut berada di dalam kawasan yang terintegrasi.

"Jadi tiga kegiatan besar itu sekaligus dalam satu kawasan terintegrasi," ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta.

Baca Juga: PLN dan Inalum Gandeng Swasta Garap Proyek PLTA di Kalimantan

Mantan Panglima itu mengatakan pihaknya akan mengawal jalannya proyek strategis nasional pada kawasan-kawasan tertentu.

"Ini sebuah realisasi dari apa yang sekian lama telah diperjuangkan oleh Pak Gubernur ( Irianto Lambrie)," kata dia.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie menyebut rencana pembangunan PLTA Sungai Kahayan tersebut dibangun di atas lahan 12.000 hektar untuk menghasilkan listrik hingga 9.000 megawat.

"Pembangunan ini diinisiasi oleh PT Kahayan Hydro Energy yang digagas sejak 2009. Pada 31 Oktober 2018, ditandatangani kontrak kerja sama di ruangan ini (KSP) antara PT Kahayan Hydro Energy dengan China Power dan hari ini dilanjutkan penandatangan pelaksanaan proyek," ucap Irianto.

PLTA di Sungai Kahayan kata Irianto akan dibangun sebanyak lima bendungan. Lima bendungan tersebut yakni bendungan pertama menghasilkan 900 megawat, bendungan kedua 1.200 megawat, bendungan ketiga dan keempat itu 1.800 megawat lalu bendungan kelima 3.200 megawat. Sehingga, jumlah keseluruhan itu 9.000 megawat.

Baca Juga: IUCN Turun Tangan, Revisi AMDAL PLTA Batang Toru Jalan Terus

"Ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan Asean. Karena kita tahu PLTA terbesar itu Sungai Asahan yang menghasilkan 600 megawat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI