Demo Berujung Bakar Polisi, Abu Janda Kecam Penceramah Zalim

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 08:35 WIB
Demo Berujung Bakar Polisi, Abu Janda Kecam Penceramah Zalim
Polisi dibakar di Cianjur. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Permadi Arya alias Abu Janda menanggapi insiden demonstrasi aliansi mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat yang berujung dengan aksi pembakaran polisi.

Pegiat media sosial itu dengan lantang menyuarakan siapa yang harus bertanggung jawab terkait insiden itu.

Melalui media sosial pribadinya @permadiaktivis, Abu Janda menilai aksi demonstrasi berujung ricuh merupakan hasil dari hasutan para penceramah zalim.

Dengan hal itu, mereka yang teprovokasi menyimpan rasa benci kepada aparat hingga tak segan untuk melukai dan bertindak kriminal.

Baca Juga: Polisi Dibakar di Cianjur, 15 Mahasiswa Ditangkap

"Yang harus ikut tanggung jawab adanya kebencian pada aparat adalah penceramah yang dakwah aparat kriminalisasi ulama, zalim ke umat," kicau @permadiaktivis, Kamis (15/8/2019).

Untuk menghindari insiden serupa, Abu Janda meminta agar pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selanjutnya bisa menindak tegas mereka yang hobi menebar permusuhan dan kebencian.

Ia meminta oknum seperti itu diadili seberat-beratnya oleh pihak kepolisian.

"Tolong di periode ke-2 pak @jokowi, bapak @DivHumas_Polri jangan ragu tangkap pendakwah yang hasut permusuhan pada aparat. Jangan kasih ampun lagi," imbuh @permadiaktivis.

Cuitan Abu Janda soal aksi pembakaran polisi di Cianjur. (Twitter/@permadiaktivis)
Cuitan Abu Janda soal aksi pembakaran polisi di Cianjur. (Twitter/@permadiaktivis)

Dilaporkan sebelumnya terjadi aksi bakar polisi oleh oknum dalam demonstrasi yang melibatkan gabungan aliansi mahasiswa se-Cianjur yang mengatasnamakan diri sebagai OKP Cipayung Plus pada Kamis (15/8/2019).

Baca Juga: Asrama Brimob Petamburan Diserang, Mobil Polisi Dibakar Pendukung Prabowo

Mereka memprotes kinerja Plt Bupati Cinanjur, Herman Suherman yang dianggap tidak maksimal khususnya soal sempitnya lapangan kerja dan minimnya sarana pendidikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI