Suara.com - Polisi dibakar di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/8/2019). Polres Cianjur telah menangkap sedikitnya 15 mahasiswa.
Polisi itu dibakar di aksi demo mahasiswa. Ada 4 polisi yang terkena dampak pembakaran. Mereka mengalami luka bakar di Gedung DPRD Cianjur.
"Untuk tersangka saat ini posisinya masih pendalaman. Namun sudah diamankan di Polres Cianjur 15 orang dari kelompok OKP Cipayung Plus," kata Trunoyudo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis malam.
OKP Cipayung Plus sendiri terdIri dari sejumlah organisasi mahasiswa di antaranya DPC GMNI Cianjur, PC PMII Cianjur, HMI Cianjur, HIMAT, CIF dan lainnya. Sebelumnya aksi unjuk rasa damai gabungan aliansi mahasiswa se Cianjur itu diwarnai dengan pembakaran ban bekas sebagai bentuk penolakan atas kinerja Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Baca Juga: PWI Aceh Tenggara Yakini Teror Pembakaran Kantor Terkait Pemberitaan
"Demo itu terkait dengan adanya mengemukakan pendapat dengan tujuan ke kantor DPRD. Di mana mahasiswa menyuarakan keadilan dan kebenaran, kemudian evaluasi pengangguran, sempitnya pekerjaan dan kurangnya sarana pendidikan masyarakat Cianjur," kata Truno.
Kemudian sejumlah anggota kepolisian yang sejak pagi mengawal aksi akhirnya berusaha menghalangi dan memadamkan ban bekas yang mulai menyala, namun seorang anggota polisi yang diduga terkena percikan bensin langsung tersambar api hingga membakar sekujur tubuhnya.
Selain mengamankan 15 orang, kata Trunoyudo, polisi juga tengah memeriksa secara intensif koordinator lapangan (koorlap) aksi yang berujung petaka tersebut. Koorlap berinisial MF tersebut sudah diamankan dan tengah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Cianjur.
"Sebagaimana dalam pernyataannya tanggal 12 Agustus, koorlap saudara MF bersedia menjaga keamanan dan ketertiban. Namun saat ini yang bersangkutan kita akan proses pemeriksaan terkait tragedi tersebut," kata dia. (Antara)
Baca Juga: Rekonstruksi Pembakaran Mayat di Kebun Jagung Digelar Polres Mojokerto