Suara.com - Beberapa orang mengandalkan anjing, kucing, babi sebagai hewan peliharaan serta untuk menyeimbangkan emosi mereka namun berbeda dengan seorang polisi di Makassar Ipda Arthenius justru memilih memelihara seekor buaya.
Perwira polri yang bertugas di Polda Sulsel ini mengaku untuk biaya makan buaya sehari harinya iya mengeluarkan uang sebanyak kurang lebih satu juta rupiah.
Ipda Arthenius mengadopsi hewan buas itu mulai dari 15 September 1982. Kini umur buaya peliharaan polisi itu sudah genap 38 tahun dan memiliki panjangnya mencapai 2 meter dengan lebar 50 sentimeter.
"Saya sangat tahu betul dirinya dari segi penciuman darah saya jika menghampiri Pua Baso tidak meronta akan tetapi cuma tunduk dan diam seketika," kata Arten pada KabarMakassar.com--jaringan Suara.com, Kamis (15/8/2019).
Baca Juga: Punya Masalah Kecemasan, Pria Ini Pelihara Buaya Jadi Emotional Support
Dia pun mengaku, buaya itu sudah dianggap sebagai anjing peliharaan. Sebab, katanya, Pua Baso tak pernah menyerang orang.
"Puang Baso itu seperti anjing. Ingin dipelihara. Dia tak pernah menyerang atau mencoba menggigit siapa pun," jelasnya.
"Namun perlu diwaspadai jika diganggu atau mencium darah lain ia akan meronta."
Lebih lanjut, Arthenius mengimbau bahwa buaya tidak seharusnya dijadikan hewan peliharaan. Menurutnya, tidak semua buaya bisa sepenurut Pua Basso.
Bukan cuma buaya, polisi ini juga memelihara berbagai jenis binatang lain, seperti anjing Bulldog, monyet, ular, burung Kakatua.
Baca Juga: Hilang di Sungai Sambur Batang, Jasad Merdu Ditemukan di Mulut Buaya