Zakir Naik Diusir Warga Malaysia karena Serukan Pengusiran Etnis China

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 15 Agustus 2019 | 14:24 WIB
Zakir Naik Diusir Warga Malaysia karena Serukan Pengusiran Etnis China
Pengkhotbah sekaligus tersangka penipuan India, Zakir Naik di Jakarta, Jumat (31/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zakir Naik, Pengkhotbah asal India, memicu kemarahan warga Malaysia yang notabene merupakan negara tempat persembunyiannya setelah menjadi tersangka kasus penipuan dan pencucian uang.

Warga Malaysia mengecam pseudo-saintis (orang yang berlagak sebagai ilmuwan) tersebut karena menyarankan semua etnis China diusir dari Negeri Jiran tersebut.

Tak hanya warga Malaysia, pemerintah setempat juga mengecam dan tengah mempertimbangkan membatalkan  izin tinggal Zakir Naik di negara tersebut.

Pada hari Rabu (14/8/2019), empat menteri menyarankan kepada Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam rapat kabinet untuk mendeportasi Zakir Naik karena seruan rasialisnya tersebut.

Baca Juga: India Desak Malaysia Ekstradisi Pengkhotbah Muslim Zakir Naik

"Kami telah menyatakan posisi kami bahwa tindakan harus diambil: Zakir Naik seharusnya tidak lagi diizinkan untuk tetap berada di Malaysia," kata Menteri Komunikasi dan Multimedia Gobind Singh Deo.

Sementara Menteri Sumber daya Manusia Malaysia M Mulasegaran menegaskan, “Kami sudah menyarankan perdana menteri untuk mengusir orang itu.”

"Perdana Menteri telah memperhatikan kekhawatiran kami. Kami menyerahkan kepadanya untuk mempertimbangkan posisi dan memutuskan secepat mungkin apa yang akan dilakukan untuk menangani masalah tersebut," kata keduanya dalam pernyataan resmi.

Sumber yang didapat Al Jazeera yang mengetahui tentang rapat kabinet itu mengatakan PM Mahathir sudah menegaskan, “Akan menyelesaikan masalah itu.”

Zakir Naik, yang diberikan izin tinggal permanen di Malaysia oleh pemerintah sebelumnya, telah tinggal di negara itu selama tiga tahun terakhir.

Baca Juga: 4 Kontroversi Zakir Naik yang Sempat Bikin Geger Publik

Dia memicu protes publik atas komentarnya baru-baru ini, bahwa umat Hindu di negara Asia Tenggara memiliki "hak 100 kali lebih banyak" daripada minoritas Muslim di India, dan bahwa mereka mendukung "perdana menteri India dan bukan perdana menteri Malaysia".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI