Warga Bermobil Akan Sulit Ajukan Kredit Rumah DP 0 Rupiah karena Ini

Rabu, 14 Agustus 2019 | 15:21 WIB
Warga Bermobil Akan Sulit Ajukan Kredit Rumah DP 0 Rupiah karena Ini
Proyek DP nol rupiah di Klapa Village di kawasan Pondok Klapa, Jakarta Timur. (Suara.com/Yosefa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Provinsi DKI Jakarta mengatakan warga yang memiliki mobil akan sulit mengajukan kredit rumah DP 0 rupiah. Sebab akan berisiko terjadi kredit macet.

Kepala Unit Fasilitas Pemilikan Rumah Sejahtera pada Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan menjelaskan semakin mahal mobil yang dimiliki maka pajaknya akan semakin mahal.

"Semakin mahal mobil, pajaknya akan semakin mahal. Dengan gaji maksimal Rp7 juta, mampu tidak? Bukan anti orang punya mobil," kata Dzikran Kurniawan saat ditemui di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Pertimbangan tersebut akan dilakukan oleh pihak perbankan yang akan membantu proses pencairan kredit rumah pemohon. Pihaknya hanya membantu memfasilitasi kepemilikan rumah dari masyarakat DKI yang kini membutuhkan tempat tinggal tetap di tengah keterbatasan finansial.

Kepemilikan kendaraan pribadi, khususnya mobil, memiliki konsekuensi bagi nasabah untuk menutup pembiayaan rutin perawatan, cicilan hingga beban pajak.

"Kendaraan itu kan harus dipelihara, pembayaran cicilan, cuci saja sudah Rp 30 ribu, belum servis tiap bulan," ujarnya.

Kepemilikan mobil akan menjadi pertimbangan perbankan dalam memberikan kredit rumah DP 0 Rupiah.

"Mobil itu belanja rumah tangga. Kita jangan sampai bantu orang tapi kredit bermasalah. Kita lihat secara keuangannya bagus atau tidak untuk ke depan. Jangan sampai mengganggu sistem yang baik di perbankan," katanya.

Alasan lain, kata Dzikran, adalah permasalahan lahan parkir kendaraan yang terbatas di Rusunami DP0 Rupiah di Klapa Vilage Jakarta Timur.

"Area parkir terbatas. Kalau 700 hingga 800 penghuni pakai mobil semua, mau taruh dimana? Bisa saja diparkir di kampung sebelah, tapi rawan konflik tetangga," katanya.

Dzikran juga mengajak masyarakat agar tidak skeptis terhadap kehadiran pemohon rumah DP0 Rupiah selama mereka menempuh proses pembelian.

"Kalau masalah mobil, siapa tahu itu punya pegawai di situ? Masyarakat harus bijak, jangan ikutan media sosial (medsos). Jangan-jangan dia hanya sopir yang sedang bawa mobil bosnya," ujar Dzikran. (Antara)

Baca Juga: Pendaftaran Rumah DP 0 Rupiah Gelombang 2 Dibuka, Anies: Animo Cukup Tinggi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI