Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku sengaja memilih pantai maju atau pulau D hasil reklamasi teluk Jakarta untuk upacara 17 Agustus karena memiliki tujuan sendiri. Anies mengaku upacara itu menandakan lahan reklamasi adalah milik negara.
Menurut Anies, dulu, pulau hasil reklamasi seperti diprivatisasi karena tidak sembarang orang boleh memasukinya. Bahkan pulau-pulau buatan itu terkesan hanya dimiliki oleh pihak swasta.
"Bahkan media pun masuk ke sana tidak bisa, dijaga ketat seakan-akan itu milik pribadi, seakan-akan milik swasta," ujar Anies di gedung DPRD DKI, Rabu (14/8/2019).
Anies mengklaim saat ini kesan tersebut sudah berubah. Masyarakat secara bebas disebutnya bisa keluar-masuk lokasi pulau hasil rekmalasi tersebut.
Baca Juga: Adian Napitulu Sebut Anies Baswedan Plin-plan: Kita Kan Jadi Bingung!
"Kita ubah kawasan itu menjadi kawasan milik republik Indonesia, yang seluruh warga negara bisa masuk ke kawasan itu," tutur Anies.
Karena itu ia sengaja mengadakan upacara peringatan hari ulang tahun Indonesia di pulau tersebut. Upacara itu disebutnya menjadi tanda tidak ada lahan atau tempat yang eksklusif dan hanya bisa dimasuki oleh pihak tertentu.
"Maka kita menyelenggarakan upacara di sana sebagai simbol bahwa itu tanah kita, itu air kita, itu tanah air kita," pungkasnya.