Untuk Atasi Isu Lingkungan, Jabar Kembangkan Sistem Informasi

Rabu, 14 Agustus 2019 | 09:27 WIB
Untuk Atasi Isu Lingkungan, Jabar Kembangkan Sistem Informasi
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menghadiri Presentasi dan Wawancara Kepala Daerah terkait Penilaian Nirwasita Tantra 2019, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). (Dok : Pemdaprov Jabar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Isu ini direspons dengan sejumlah inovasi, seperti penegakan hukum lewat patroli sungai, pengawasan izin lingkungan, pemanfaatan limbah ternak, serta program Citarum Harum.

Infrastruktur soal air juga turut dikembangkan, diantaranya dengan menabung air lewat pembangunan tujuh waduk strategis baru di Jabar. waduk-waduk tersebut adalah Waduk Ciawi di Kabupaten Bogor, Waduk Sukamahi di Bogor, Waduk Kuningan di Kuningan, Waduk Cipanas yang mencakup Sumedang dan Indramayu, Waduk Sadawarna di Subang, Waduk Leuwikeris di Tasikmalaya, dan Waduk Matenggeng di Pangandaran.

Selain itu, ada program Properda atau Program Peringkat Kinerja Perusahaan Daerah, di mana perusahaan di Jabar akan mendapatkan peringkat berdasarkan dampak baik atau buruk ,yang diberikan perusahaan terhadap lingkungan.

"Perusahaan yang lebih memberi dampak buruk pada lingkungan tentu dapat sanksi, dan yang berwawasan lingkungan dapat apresiasi," kata Emil.

Baca Juga: Ridwan Kamil dalam Piala Humas Jabar 2019: Jabar Juara Lahir Batin

Soal persampahan, Emil berujar, isu ketiga ini merupakan efek samping dari pertumbuhan penduduk yang tinggi dan diperburuk oleh sistem pengolahan sampah yang belum optimal.

Pemdaprov Jabar pun punya gerakan Sampah Juara untuk menanganinya, diantaranya dengan pembangunan sejumlah Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional, pengelolaan sampah bebasis masyarakat lewat program ecovillage yang sudah terealisasi di 388 desa/kelurahan di 18 kabupaten/kota.

"PR (pekerjaan rumah) terbesar ada di edukasi. Kami mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan," ucap Emil.

Selain itu, Jabar fokus memanfaatkan sampah menjadi energi alias waste to energy lewat pengolahan TPPAS di beberapa daerah, diantaranya TPPAS Ciayumajakuning (Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu) dan TPPAS Lulur Nambo (Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang Selatan).

"Persampahan juga fokus pada waste to energy, contohnya TPPAS Lulur Nambo, dengan daur ulang menjadi RDF (refuse derived fuel) yang jadi bahan bakar untuk industri semen dan juga jadi kompos untuk perkebunan," tutur Emil.

Baca Juga: Ridwan Kamil : Penerapan Teknologi Dongkrak Hasil Panen Ikan di Jabar

Tak hanya itu, kunjungan Emil ke luar negeri juga menglahirkan kerja sama dengan perusahaan asal Inggris, Plastic Energy, untuk mengolah sampah pelastik menjadi biodisel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI