Demokrat Mau Gabung ke Jokowi, Ketum Golkar: Memperkuat Posisi Pemerintah

Selasa, 13 Agustus 2019 | 19:59 WIB
Demokrat Mau Gabung ke Jokowi, Ketum Golkar: Memperkuat Posisi Pemerintah
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Suara.com/Muslimin).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyambut positif rencana Partai Demokrat yang ingin bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.

Menurutnya jika partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu benar akan merapat, dapat memperkuat koalisi.

"Dengan semakin besar koalisi, tentu itu akan memperkuat posisi pemerintah," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Meski demikian, Airlangga menyebut hingga saat ini belum ada pembicaraan antara ketum parpol pendukung Jokowi terkait rencana Demokrat gabung.

Baca Juga: Jokowi Minta Indonesia Tidak Ikut Dubai Expo Jika Pilih Lokasi Dekat Toilet

"Belum, kalau mereka bikin statement kan, haknya mereka," kata dia.

Airlangga menyebut jika nantinya Demokrat gabung belum tentu mendapatkan jatah menteri di kabinet. Demokrat kata dia, bisa merapat dengan koalisi pemerintah di parlemen.

"Kalau di parpol kan, kursinya di parlemen. Jadi tentu akan bisa memperkuat koalisi di parlemen. Kan tentu ada kebijakan-kebijakan pemerintah yang membutuhkan persetujuan parlemen, apakah itu terkait perundang-undangan, apakah terkait fungsi anggaran," katanya.

"Apa juga dengan pengawasan. dengan semakin besar koalisi, tentu itu akan memperkuat posisi pemerintah," Airlangga menambahkan.

Partai pendukung Jokowi-Maruf, kata Airlangga, pasti akan mendengarkan pernyataan dan alasan Demokrat tertarik gabung ke pemerintahan. Diketahui, pada pemerintahan Jokowi di periode pertaman, Demokrat memutuskan untuk menjadi parpo oposisi atau di luar pemerintahan.

Baca Juga: Temui Jokowi, Anies Sampaikan Rencana DKI Ganti Bus Listrik

"Ya, tentu akan kita dengar saja kalau mereka menyampaikan rencana untuk bergabung dengan pemerintah," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI