Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sempat menyinggung sosok Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani yang tengah dipusingkan dengan masalah blackout atau pemadaman listrik massal beberapa waktu lalu. Bukannya memarahi, namun JK mengatakan kalau masalah itu menjadi pembelajaran bagi Sripeni.
Masyarakat Indonesia sempat dibuat geram lantaran padamnya listrik selama berjam-jam tanpa kejelasan di Jabodetabek, Jawa Barat dan sebagian wilayah di Jawa Tengah. Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga sempat mendatangi Kantor Pusat PLN untuk menemui Sripeni yang ternyata baru menjabat selama dua hari.
JK kemudian dipertemukan dengan Sripeni saat menghadiri acara The 7th Indonesia Inter Convention and Exhibition 2019. Pada saat berpidato, JK sempat mencari-cari sosok Sripeni.
"Ada direksi PLN? Oh iya. Terima kasih (sudah berdiri) ini baru dua hari menjabat sudah masalah kan?," kata JK di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (13/8/2019).
Baca Juga: Karyawan PLN Ramai-ramai Bully JJ Rizal Gara-gara Ikan Koi Mati
JK kemudian menyampaikan kepada Sripeni untuk bijaksana dalam menghadapi masalah blackout yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Jadi masalah awal. Cobaan awal, baru belajar," katanya.
Sebelumnya JK menyinggung soal lambatnya perkembangan Indonesia dalam mengelola geotermal. Bukan hanya geotermal yang disebut JK masih lamban, tetapi juga energi terbarukan yang baru bisa menghasilkan 8 ribu megawatt termasuk PLTA dan pembangkit listrik lainnya.
"Biotermal PLTU itu sudah lama sekali, PLTU sudah ratusan tahun. Jadi pada dasarnya teknologi bukan masalah karena bisa dikuasai lebih mudah," ujarnya.
Oleh karena itu, JK meminta kepada Menteri ESDM dan juga PLN untuk bisa mencari solusi daripada kelambatan pengelolaan geotermal di Indonesia.
Baca Juga: Target PLN Jabar, Elektrifikasi Capai 100 Persen pada Akhir 2019
"Karena itulah maka, PLN, menteri ESDM harus mengkaji kenapa terjadi kelambatan proses ini," tuturnya.