Beda Pendapat Petinggi Gerindra Soal 'Penumpang Gelap' di Pilpres 2019

Selasa, 13 Agustus 2019 | 11:31 WIB
Beda Pendapat Petinggi Gerindra Soal 'Penumpang Gelap' di Pilpres 2019
Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade. (Suara.com/Novian).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Gerindra Andre Rosiade menampik pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono yang menyebut salah satu penumpang gelap ialah organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Andre memastikan HTI bukan merupakan penumpang gelap yang dimaksud Gerindra selama ini. Ia menyatakan, tidak ada keterlibatan HTI dari awal sampai berakhirnya pada gelaran Pilpres 2019 di dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga.

"Saya gak tahu bang Poyuono dapat informasi dari mana ya, karena saya juga jarang ketemu beliau dan saya ingin pastikan HTI gak ada di BPN," ujar Andre kepada Suara.com, Selasa (13/8/2019).

"HTI bukan penumpang gelap karena memang HTI gak terlibat sama sekali di kami. Saya gak pernah ketemu HTI, saya gak pernah lihat HTI di pendukung pak Prabowo. Jadi memang HTI gak pernah kelihatan dari dulu," kata Andre.

Baca Juga: Jubir Prabowo Jelaskan Sosok 'Penumpang Gelap' yang Sesungguhnya

Andre membeberkan penumpang gelap yang dimaksud ialah pihak yang ingin mengorbankan dan membenturkan antara ulama serta emak-emak dengan aparat. Adapun tujuan penumpang gelap melakukan itu ialah membuat situasi Indonesia menjadi chaos.

Namun Andre juga tidak menunjuk dengan pasti siapa pihak yang menginginkan situasi tersebut.

"Ya itu urusan penegak hukum yang bekerja," ucapnya.

Sebelumnya dalam wawancara dengan stasiun televisi Kompas TV, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono membuka sosok penumpang gelap yang dimaksud.

Menurut dia, penumpang gelap merupakan sosok yang kecewa gara-gara Prabowo dan Gerindra kini dekat dengan Presiden Joko Widodo dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Baca Juga: Said Didu Sebut Isu Penumpang Gelap Prabowo Disebar Orang Tak Jelas

Arief Poyuono menyebut, salah satunya organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebagai penumpang karena sempat ikut dalam tim pemenangan Prabowo dan Sandiaga Uno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI