Ditahan di Lapas Gunung Sindur, Setnov Klaim Sudah Lancar Baca Al Quran

Senin, 12 Agustus 2019 | 21:50 WIB
Ditahan di Lapas Gunung Sindur, Setnov Klaim Sudah Lancar Baca Al Quran
Terpidana kasus e-KTP Setya Novanto bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, dengan terdakwa mantan Dirut PLN Sofyan Basir di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/8). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terpidana kasus proyek e-KTP, Setya Novanto, menceritakan pengalamannya setelah dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Lapas Gunung Sindur diketahui lebih banyak dihuni oleh tahanan terorisme.

"Ya kalau di Gunung Sindur itu ya saya bersyukur bisa satu bulan penuh," kata Setnov usai menjadi saksi di PN Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).

Setnov dipindah ke Lapas Gunung Sindur pada Sabtu (15/6) lalu, setelah ketahuan melakukan pelisiran. Eks Ketum Partai Golkar itu sebelumnya di tahan di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Kepada wartawan, Setnov mengaku kerap membaca Al Quran setelah mendekam di Lapas Gunung Sindur. Bahkan, ia juga mengklaim sudah bisa baca Al Quran.

Baca Juga: Ini Kelakuan Setya Novanto Sejak Dipindah ke Lapas Gunung Sindur

Terpidana kasus e-KTP Setya Novanto bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, dengan terdakwa mantan Dirut PLN Sofyan Basir di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/8). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Terpidana kasus e-KTP Setya Novanto bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1, dengan terdakwa mantan Dirut PLN Sofyan Basir di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (12/8). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]

"Terus di hari ke 15 bisa di mesjid dan saya bersyukur yang tadinya saya baca Al Quran terbata-bata, akhirnya di sana bisa mencapai 16 juz, bersyukur," ujar Setnov.

Terkait penampilan Setnov yang kini brewok, Setnov menyebut kebanyakan tahanan di sanana berjanggut. Sehingga ia mengikuti penampilan kebanyakan para tahanan.

"Iya karena di sana semua (berjanggut), Saya sebagai kenang-kenangan," tutup Setnov.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI