Suara.com - Pelaku begal payudara di Bintaro, Tangerang Selatan ternyata putus sekolah sejak kelas 3 SD. Kini pelaku begal gadis 18 tahun itu tengah diburu.
Hal itu diketahui dari keteragan keluarga terduga pelaku kepada polisi saat mendatangi rumahnya.
"Sejak kelas 3 SD, informasi dari keluarga sudah putus sekolah, mungkin secara wawasan agak kurang berpendidikan. Memang kelakuannya sulit diatur sama keluarga," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, AKP Muharam Wibisono di Polda Metro Jaya, Senin (12/8/2019).
Aparat Polres Tangerang Selatan telah mengidentifikasi terduga pelaku pelecehan seksual begal payudara yang belakangan melancarkan aksinya di wilayah Bintaro, Tangerang Selatan, pada Kamis (8/8/2019) lalu. Pelaku adalah juru parkir.
Baca Juga: Terungkap! Ini Pekerjaan Pelaku Begal Payudara Gadis di Bintaro
"Informasinya seperti itu (sehari-hari bekerja sebagai juru parkir), tidak ada pekerjaan lain," kata Muharam.
Kekinian, pihak kepolisian sedang melakukan perburuan terhadap juru parkir tersebut. Sejauh ini, polisi telah memeriksa pihak keluarga dan teman-teman terduga pelaku.
Polisi pun telah mengetahui keberadaan kediaman pelaku di kawasan Tangerang Selatan. Semenjak insiden tersebut, sang juru parkir tak pernah kembali ke lokasi kejadian pelecehan seksual.
"Kita masih memaksimalkan untuk pencarian. Kita kemarin sudah ke beberapa tempat, salah satunya rumahnya. Kemudian (pencarian juga dilakukan) di tempat tongkrongan dan tikungan itu. Sejak kejadian yang bersangkutan sudah tidak ada di sekitar lokasi itu," sambungnya.
Sebelumnya, aksi begal payudara diunggah oleh akun Instagram @kabarbintaro. Dalam unggahan tersebut, kejadian tak senonoh itu terjadi di seputaran restoran cepat saji McDonalds Bintaro Sektor sembian, Tanggerang Selatan. Korban tersebut berinsial A (18).
Baca Juga: Polisi Kejar Pelaku Begal Payudara yang Buron
Saat itu, korban sedang berputar balik di lokasi menggunakan sepeda motor. Namun, sejumlah anak muda langsung menghampiri dan meremas buah dadanya.
Sontak korban berteriak dan menangis hingga akhirnya warga berdatangan hingga para pelaku melarikan diri.