Rachmawati Soekarnoputri Menangis di Dekat Try Sutrisno, Bicara Pancasila

Senin, 12 Agustus 2019 | 14:22 WIB
Rachmawati Soekarnoputri Menangis di Dekat Try Sutrisno, Bicara Pancasila
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri. (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri menangis saat menghadiri acara silaturahmi dan dialog tokoh bangsa dengan tema Pancasila Perekat Kita, Satu Nusa Satu Bangsa di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/7/2019).

Di acara tersebut, Rachmawati Soekarnoputri menangis saat menjelaskan soal fungsi Pancasila.

Ia mengatakan Pancasila memiliki filosofi sebagai groundslag atau dasar tidak hanya sebagai slogan. Namun memiliki dua fungsi. Fungsi pertama kata Rachamawati, Pancasila sebagai leitstar dinamis yakni bintang pemimpin.

"Dalam kesempatan ini bahwa Pancasila sebagai filosofi groundslag tidak hanya sebagai slogan, tapi kita harus tahu bahwa Pancasila punya dua fungsi. Pertama adalah Leitstar dinamis sebagai bintang pemimpin Yaitu menciptakan masyarakat yang adil makmur sejahtera," ujar Rachmawati dalam dialog.

Baca Juga: Sebut Gerindra Belum Merapat ke Jokowi, Rachmawati: Perkenalan Itu Biasa

Kemudian fungsi kedua yakni Pancasila sebagai meja statis.

Ia menegaskan Pancasila tidak bisa dirubah-rubah dan Pancasila adalah harga mati. Karena itu kata Rachmawati Pancasila dan UUD 1945 tidak bisa dipisahkan.

"Jadi ini tak bisa dirubah rubah. Pancasila harga mati. Dua fungsi ini hanya bisa di ciptakan dengan UD 1945 sebagai landasan strukturiil. Maupun Pancasila dan UUD 45 tak bisa dipisah-pisahkan," ucap Rachmawati sambil menangis.

Tak hanya itu, Putri Presiden pertama Soekarno itu berpesan agar Pancasila dan UUD 1945 kembali tegak di Indonesia.

"Saya memberikan 1 pesan harapan agar Pancasila dapat tegak di republik ini harus digandeng kembali dengan UUD 45. Artinya saya mengharapkan pak Menhan dan pak Try, kembali. Kita harus kembali ke UUD 1945," tandasnya.

Baca Juga: Prabowo, Jokowi dan Megawati Kumpul, Gerindra: Ada yang Kebakaran Brewok

Dalam acara tersebut hadir mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Salahuddin Wahid atau Gus Solah, Dede Yusuf, Ustadz Haikal Hassan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI