Polemik Enzo, Eks Dubes Polandia: Jangan Dihardik, Allah Murka!

Senin, 12 Agustus 2019 | 11:49 WIB
Polemik Enzo, Eks Dubes Polandia: Jangan Dihardik, Allah Murka!
Enzo Zenz Allie, Taruna Akmil TNI Keturunan Perancis. (dok TNI AD).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Hazairin Pohan alias Haz Pohan turut memberikan tanggapan soal calon taruna keturunan Prancis, Enzo Zenz Allie.

Seperti diketahui, pemuda itu mendadak viral setelah diwawancarai panglima TNI saat mengikuti sidang pemantauan akhir di Akademi Militer (Akmil).

Kendati demikian, sosok Enzo Zenz Allie menuai kontroversi seiring dengan ramainya kabar tentang dirinya.

Warganet menemukan sejumlah foto pria mirip pemuda blasteran Indonesia-Prancis itu sedang membawa bendera tauhid.

Baca Juga: Calon Taruna Enzo Jadi Sorotan, Ruhut Minta Tanggung Jawab

Semenjak saat itu, beberapa pihak menyebut Enzo sebagai simpatisan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sehingga layak dicopot dari TNI.

Menanggapi hal itu, Haz Pohan yang juga dikenal sebagai pengacara pun buka suara.

Lewat jejaring Twitter pribadinya @hazpohan, ia memikirkan nasib Enzo yang merupakan anak yatim. Ia meminta masyarakat agar lebih peduli dengan masa depan pemuda itu.

"Sebagai anak yatim Enzo anak kita semua. Jangan dihardik, Allah murka. Usianya pun belia, 18 tahun. Kita semua bertanggung jawab atas nasib masa depannya. Dan negara wajib melindunginya sebagai warganegara," cuit @hazpohan, Minggu (11/8/2019).

Cuitan Haz Pohan soal Enzo Zenz Allie. (Twitter/@hazpohan)
Cuitan Haz Pohan soal Enzo Zenz Allie. (Twitter/@hazpohan)

Sebelumnya, eks dubes Polandia menuliskan cuitan tentang ibu Enzo Zenz Allie yang berjuang sebagai orangtua tunggal.

Baca Juga: Selidi Kasus Enzo, KSAD: Akan Ada Pemeriksaan Lebih Saintifik

Ia menggambarkan bahwa wanita tersebut bekerja keras menghidupi sang anak agar bisa mendapat pendidikan layak, jadi tidak pantas mendapat kecaman.

"Belum diulas, ibu Enzo berjuang sebagai single parent, tidak berharta sehingga menyelohkan anak di pesantren. Berharap pendidikan Enzo lanjut diarahkan ke Akmil karena tidak bayar. Perjuangan sang ibu yang berat dengan mengangkat nasib eh malah dihina. Menghina kemiskinan itu paling terhina," cuit @hazpohan, Sabtu (10/8/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI