Salah satu yang ditangkap tangan tersebut adalah Direktur Keuangan AP II Andra Y Agussalam. Andra kini jadi tersangka suap.
Dua peristiwa tangkap tangan dalam waktu yang berdekatan itu, menjelaskan mereka mencuri uang rakyat, bukan karena lapar.
Gaji yang mereka terima dari negara, jauh lebih dari cukup untuk makan. Keserakahan yang menjadikan mereka lapar—seperti meminum air laut, mereka tetap dahaga.
Dalam hotel-hotel berbintang, pesta makan malam, orang-orang hanya makan sedikit agar terlihat beretiket.
Baca Juga: Curhat Kelaparan ke 911, Bocah Ini Malah Dapat Hadiah Seloyang Pizza
Mereka membayar sangat mahal untuk gengsi—yang mereka sebut sebagai martabat. Mereka begitu mudah membuang uang, mungkin semudah mendapatkannya.
Tapi, tidak bagi rakyat. Di tengah pertumbuhan ekonomi 5 persen saat ini, gelombang pemutusan hubungan kerja mulai terjadi di berbagai perusahaan besar, maka kemiskinan seperti akan menyergap, pelan.
Kesulitan demi kesulitan akan silih berganti. Tidak semua dapat menahan lapar, seperti Putri Dewi Nilaratih. Remaja Aceh ini hanya diam, tidak mengeluh.
Dia membiarkan tubuhnya bergetar menahan lapar, wajahnya pucat, dan berkeringat. Putri tidak meminta, tidak mengambil yang bukan haknya. Dia diam menahan pilu.
Baca Juga: Kelaparan, Bocah 10 Tahun Nekat Kemudikan Mobil Menuju McDonalds