Suara.com - Pria bersenjata yang dituduh membunuh 22 orang dalam aksi penembakan brutal di Walmart di El Paso, Amerika Serikat pekan lalu, mengaku kepada polisi saat menyerahkan diri bahwa ia menargetkan "warga Meksiko", menurut pernyataan tertulis kepolisian El Paso, Jumat (9/8/2019).
Tersangka Patrick Crusius (21), keluar dari kendarannya yang berhenti di persimpangan "dan berteriak menyatakan 'Saya penembaknya;", kata Reserse Adrian Garcia dalam pernyataan yang ditulis pada Sabtu, sehari pascainsiden penembakan.
Crusius didakwa dengan pembunuhan berencana dan ditahan tanpa surat penangguhan.
Pernyataan itu menyebutkan Crusius mengabaikan haknya untuk tetap diam setelah ditahan dan mengaku kepada polisi bahwa ia memasuki Walmart dengan senapan AK47 dan sejumlah peluru.
Baca Juga: Mantan Wapres: 'Lidah Beracun' Trump Picu Penembakan Massal di AS
"Terdakwa menyatakan targetnya (adalah) warga Meksiko," bunyi pernyataan tersebut.
Crusius dituduh membunuh dan menembak 22 orang serta melukai puluhan orang lainnya pada Sabtu pekan lalu, sesaat setelah sebuah manifesto daring menjelaskan motivasinya dan mengutuk "invasi Hispanik" ke Amerika Serikat.
Kebanyakan dari mereka yang meninggal memiliki nama terkait Hispanik.