Cerita Putri Gus Dur Mengenang Kebesaran Hati Mbah Moen Saat di Makkah

Bangun Santoso Suara.Com
Sabtu, 10 Agustus 2019 | 08:10 WIB
Cerita Putri Gus Dur Mengenang Kebesaran Hati Mbah Moen Saat di Makkah
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/10). [ANTARA FOTO/ARSIP/Deni Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kedua kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri), Ulama KH Maimun Zubair (ketiga kanan) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan) hadir dalam Haul Gus Dur ke-9 di kediaman Gus Dur di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta, Jumat (21/12). [ ANTARA FOTO/ARSIP/Galih Pradipta]
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kedua kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri), Ulama KH Maimun Zubair (ketiga kanan) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan) hadir dalam Haul Gus Dur ke-9 di kediaman Gus Dur di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta, Jumat (21/12). [ ANTARA FOTO/ARSIP/Galih Pradipta]

Setelah Mbah Moen memimpin doa, kemudian ditanyai selama ibadah haji amalan-amalan apa saja yang harus dilakukan.

"Beliau menjawab, 'amalan opo wae ga masalah, sing penting atine seneng'. Sebaik baik amalan, kalau dilakukan tidak senang, menjadi sia-sia," ujarnya, menirukan wejangan Mbah Moen.

Artinya, kata Inaya, kebesaran Mbah Moen merupakan akumulasi dari hal-hal kecil, kesederhanaan, dan kerendahhatian yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Gus Aang menilai Mbah Moen sebagai sosok ulama sepuh yang sangat asyik ngobrol dengan anak-anak muda yang usianya jauh di bawahnya.

Baca Juga: Anak Gus Dur: Saat Lebaran Ada Habib Bilang Usia Mbah Moen Tidak Lama Lagi

"Gengsi, harga diri, sudah jauh ditinggalkan beliau sehingga mampu ngobrol dengan generasi jauh di bawahnya, enjoy, sederhana," katanya.

Sepeninggal Mbah Moen, Gus Aang mengingatkan generasi milenial untuk meneladani pandangan, sikap, dan ajaran Mbah Moen yang dipraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

"Bagi generasi milenial jangan khawatir, nanti pasti bisa ketemu dengan (sosok) Mbah Moen-Mbah Moen yang baru," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI