Cerita Putri Gus Dur Mengenang Kebesaran Hati Mbah Moen Saat di Makkah

Bangun Santoso Suara.Com
Sabtu, 10 Agustus 2019 | 08:10 WIB
Cerita Putri Gus Dur Mengenang Kebesaran Hati Mbah Moen Saat di Makkah
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/10). [ANTARA FOTO/ARSIP/Deni Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inaya Wahid, putri bungsu Presiden keempat Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, memiliki kesan khusus saat mengenang mendiang ulama kharismatik KH Maimoen Zubair atau akrab disapa Mbah Moen.

"Apa yang saya lihat, beliau adalah kiai besar. Dari berbagai unsur mengakui kebesaran Mbah Moen," katanya saat doa bersama dan tahlil untuk Mbah Moen di Jakarta, Jumat (9/8/2019) malam.

Doa bersama dan tahlil untuk Mbah Moen itu diprakarsai Gusdurian Jakarta dan Wahid Foundation, dengan dipimpin oleh Aang Arif Amrullah atau Gus Aang.

Bahkan, kata pemilik nama lengkap Inayah Wulandari Wahid itu, kebesaran Mbah Moen tidak hanya dikenang warga nahdliyin, umat Islam, melainkan seluruh umat.

Baca Juga: Anak Gus Dur: Saat Lebaran Ada Habib Bilang Usia Mbah Moen Tidak Lama Lagi

Di balik kebesarannya, ia mengatakan bahwa Mbah Moen adalah sosok yang rendah hati dan sederhana yang mampu melepas sekat batas antara kiai dan santrinya.

Inaya juga menceritakan kenangannya saat menunaikan ibadah haji bersama keluarga dan Mbah Moen, beberapa tahun lalu. Mbah Moen ketika itu juga memenuhi undangan Kerajaan Saudi.

"Jam 11 malam ucluk-ucluk (tiba-tiba) beliau datang bersama dua santrinya. Itu sudah pakai ihram. Saat sampai di hotel, ternyata pihak hotel belum menyiapkan kamar," katanya dilansir Antara.

Kemudian disampaikan kepada Mbah Moen, yang memilih menunggu dengan santai di lobi hotel meski lebih dari satu jam, sementara para santri dan lainnya yang justru kebingungan.

"Beliau tidak kemudian merasa 'heh, aku ini kiai, ke sini atas undangan kerajaan, dan sebagainya'. Beliau menunggu saja di lobi dengan tenang, padahal lebih dari satu jam," katanya.

Baca Juga: Taj Yasin Berterima Kasih Habib Rizieq Mendoakan Mbah Moen

Kemudian, Inaya juga menceritakan kenangannya ketika berada di Arafah yang dipenuhi dengan banyak orang, sementara Mbah Moen terlihat duduk di pojok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI