Anak Gus Dur: Saat Lebaran Ada Habib Bilang Usia Mbah Moen Tidak Lama Lagi

Jum'at, 09 Agustus 2019 | 23:39 WIB
Anak Gus Dur: Saat Lebaran Ada Habib Bilang Usia Mbah Moen Tidak Lama Lagi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kedua kanan), Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri), Ulama KH Maimun Zubair (ketiga kanan) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan) hadir dalam Haul Gus Dur ke-9 di kediaman Gus Dur di Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta, Jumat (21/12). [ ANTARA FOTO/ARSIP/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putri bungsu Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Inayah Wulandari Wahid merasa sangat kehilangan sosok ulama besar Almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen yang meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi pada Selasa (6/8/2019). Inayah merasa kehilangan salah satu dari The Three Musketeers Indonesia.

Inayah bercerita, saat mengetahui kabar Mbah Moen meninggal dunia, dia bersama teman-temannya langsung merasa ketakutan karena mereka merasa kehilangan salah satu sosok dari tiga tokoh yang dijulukinya The Three Musketeers.

Setelah kepergian Mbah Moen, saat ini hanya tersisa dua dari tiga Three Musketeers versi Inayah yakni; KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Habib Luthfi).

“Hari selasa kemarin itu buat saya menjadi hari yang saya takutkan, sangat takut, saya menjuluki ini ada three musketers; mbah moen, Gus Mus sama Gus Lutfi yang disituasi Indonesia saat ini mereka itu menjadi sangat penting, paling tidak buat saya dan buat teman-teman saya yang kita punya concern yang sama,” kata Inayah dalam acara Doa
Bersama untuk Mbah Moen Ulama Lintas Zaman di Aula Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Jalan Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (9/8/2019).

Baca Juga: Habib Rizieq Serobot Doa dan Salah Liang Lahad Mbah Moen, Ini Kata Lieus

Inayah menjelaskan ketakutannya muncul karena banyak anak muda di Indonesia yang tidak memiliki tokoh yang teladan seperti Mbah Moen, terlebih dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

“Mbah Moen itu penting karena sekarang dimana Indonesia kalau buat saya ada di dalam demokrasi ala-ala, anak-anak milenial kebawah generasi Z dan kemudian nanti generasi Alpha itu sebenarnya kebingungan, tidak punya pegangan, di situasi tidak tahu yang benar yang mana, apa yang harus dipegang, dan apa yang dilakukan Mbah Moen
itu menjadi pegangan untuk kita semua,” tegasnya.

Wahid Foundation dan Gusdurian Gelar Doa untuk Mbah Moen. (Suara.com/Tyo)
Wahid Foundation dan Gusdurian Gelar Doa untuk Mbah Moen. (Suara.com/Tyo)

Dia juga mengungkapkan bahwa setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H beberapa waktu lalu, ada seorang ulama yang melihat Mbah Moen akan segera meninggal dunia.

“Setelah lebaran itu ada seorang habib yang bercerita 'ini kayaknya Mbah Moen enggak lama' wah saya kaget banget ketika dikasih tahu itu, karena itu salah satu mimpi buruk saya bahwa Mbah Moen dipundut,” ungkapnya.

Acara bertajuk Doa Bersama untuk Mbah Moen Ulama Lintas Zaman ini berlangsung khidmat, dihadiri 70-an undangan yang datang dari berbagai kalangan dan lintas agama. Mbah Moen sendiri meninggal dunia pada usia 91 tahun saat menunaikan ibadah haji pada Selasa (6/8/2019) di Mekkah, Arab Saudi. Mbah Moen dimakamkan di pemakaman al-Ma'la, Mekkah.

Baca Juga: FPI Cium Adu Domba Habib Rizieq dan Mbah Moen: Ada Orang Sotoy

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI