Suara.com - Wahid Foundation dan Gusdurian Jakarta menggelar doa bersama untuk Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Almarhum KH Maimun Zubair atau Mbah Moen yang meninggal dunia pada Selasa (6/8/2019) di Mekkah, Arab Saudi. Acara doa bersama tersebut digelar di aula Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Jalan Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (9/8/2019) malam.
Dalam acara tersebut hadir putri bungsu Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Inayah Wulandari Wahid dan Founder Alif.id, Hamzah Saal.
Setelah melakukan doa bersama untuk Almarhum Mbah Moen, mereka melakukan sesi bertukar cerita tentang pengalaman mengenal sosok Mbah Moen.
Inayah Wahid bercerita sosok Mbah Moen bukan sosok yang hanya dimiliki oleh organisasi muslim Nahdatul Ulama semata, tetapi juga dimiliki oleh rakyat Indonesia secara keseluruhan, terbukti dari banyaknya doa di yang muncul di media sosial dari berbagai macam agama.
Baca Juga: Taj Yasin Buka Suara, Keluarga Mbah Moen Bertemu Habib Rizieq di Mekkah
“Milenial itu sekarang bukan hanya mengenal Mbah Moen, entah itu mungkin karena ada faktor pemilu yang dimana Mbah Moen juga sangat berperan di situ, sampai semua calonnya harus datang dan segala macem," kata Inayah di Aula Rumah Pergerakan Griya Gus Dur, Jalan Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (9/8/2019).
"Tapi juga kita lihat kemarin banyak sekali orang memposting, misalnya teman-teman di gereja atau di klenteng itu kemudian melakukan doa untuk Mbah Moen, itu membuktikan bahwa Mbah Moen itu benar-benar lintas agama dan lintas generasi,” Inayah menambahkan.
Dia juga berpendapat bahwa Mbah Moen adalah ulama besar bagi pengikut sekaligus bagi orang-orang yang berseberangan dengan Mbah Moen.
“Mbah Moen itu kiai besar, saya yakin semua kita tidak akan menolak pernyataan itu, semua dari berbagai unsur mendoakan, bahkan orang-orang yang menghujat beliau tetap pada saat yang sama memanfaatkan beliau, jadi sebenarnya mereka mengakui kebesaran Mbah Moen,” jelasnya.
Selain itu, Mbah Moen juga dikenalnya sebagai sosok ulama yang besar bukan karena keagungannya melainkan karena kesederhanaannya yang mendobrak citra kalangan elite.
Baca Juga: Habib Rizieq Serobot Doa dan Salah Liang Lahad Mbah Moen, Ini Kata Lieus
“Buat saya Mbah Moen itu kiai yang besar karena kesederhanaan beliau dan dekat dengan siapapun. Beliau mendobrak tabiat ego sentris kalangan elit. Dan saya pikir banyaklah tanda-tanda kebesaran beliau.
Bagi saya kebesaran itu adalah akumulasi dari hal-hal kecil dalam sehari-hari,” tegas Inayah.
Acara bertajuk Doa Bersama untuk Mbah Moen Ulama Lintas Zaman ini berlangsung khidmat, dihadiri 70-an undangan yang datang dari berbagai kalangan dan lintas agama. Mbah Moen sendiri meninggal dunia pada usia
91 tahun saat menunaikan ibadah haji pada Selasa (6/8/2019) di Mekkah, Arab Saudi. Mbah Moen dimakamkan di pemakaman al-Ma'la, Mekkah.