Suara.com - FPI menduduki urutan keempat, yakni di bawah ISIS, HTI, dan PKI, dalam survei Cyrus Network tentang organisasi yang bertentangan dengan Pancasila.
Partai Gerindra yang pernah sekawan dengan FPI saat mendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019, memberi pembelaan.
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, FPI dan ulama-ulama yang bernaung di dalamnya bukan penentang Pancasila.
"Sepanjang saya bergaul dengan mereka saat pilpres, saya pikir secara radikal juga enggak. Karena apa? Ulama-ulama mereka tidak frontal, konstitusional," tutur Dasco di Hotel Ashley, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).
Baca Juga: Survei Organisasi Bertentangan Pancasila, Cyrus Network: FPI Peringkat 4
Satu indikatornya, lanjut Dasco, bisa dinilai dari sikap ulama FPI saat tersandung kasus kriminal hingga berujung pada pemanggilan polisi.
Saat itu, kata Dasco, ulama yang terseret kasus kriminal juga merasa kaget sebagaimana publik pada umumnya, hingga akhirnya meminta bantuan secara hukum.
”Kalau mereka radikal, dipanggil polisi atau dipenjara tak masalah. Ini kan tidak, mereka berunding,” tukasnya.
Sebelumnya, Cyrus Network melaporkan hasil survei terbarunya yang dilakukan dalam kurun waktu 22 - 28 Juli 2019.
Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto mengatakan, survei tersebut menggunakan 1.230 responden yang tersebar pada 123 desa atau kelurahan di 34 provinsi dengan metode tatap muka.
Baca Juga: FPI Cium Adu Domba Habib Rizieq dan Mbah Moen: Ada Orang Sotoy
Dalam surveinya kali ini, Cyrus Network turut menanyakan kepada responden soal organisasi yang dinilai bertentangan dengan ideologi Pancasila atau radikal. Hasilnya ada lima organisasi yang dinilai bertentangan, satu di antaranya Front Pembela Islam (FPI).
Meski bukan merupakan organisasi dengan persentase terbanyak yang dicap bertentangan dengan Pancasila, berdasarkan survei tersebut FPI menempati posisi ketiga di bawah Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Organisasi yang bertentangan dengan Pancasila berdasar survei, pertama ISIS 1,8 persen; HTI 10,5 persen; PKI 10,3 persen; FPI 4,8 persen; dan OPM 1,4 persen. Lainnya 4.6 persen, tidak ada 14.6 persen, dan yang tidak tahu atau tidak menjawab 43.0 persen.